Scroll untuk baca artikel
PendidikanSuara Jabar

42 Tahun Merawat Lahan Fasos Fasum, Yayasan Tunas Jakasampurna Siap Gelontorkan CSR

×

42 Tahun Merawat Lahan Fasos Fasum, Yayasan Tunas Jakasampurna Siap Gelontorkan CSR

Sebarkan artikel ini
Pembersihan sampah di lahan Fasos Fasum oleh pegawai Yayasan Tunas Jakasampurna.
Pembersihan sampah di lahan Fasos Fasum oleh pegawai Yayasan Tunas Jakasampurna.

Suarapena.com, BEKASI – Pengurus Yayasan Tunas Jakasampurna Sri Hastuti mengaku siap menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk penghijauan dan lahan resapan pada lahan Fasos/Fasum sekitar sekolah.

“Ya saya siap saja mengalokasikan anggaran CSR untuk penghijauan dan lahan resapan air, karena itu dapat meminimalisir banjir,” katanya, pada Senin (12/2/2024).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Menurut perempuan yang akrab disapa Evie ini, ada sekitar 800 meter yang berbatasan langsung dengan sekolah. Lahan tersebut masih berstatus milik pemerintah daerah lantaran belum diserah-terimakan kepada warga.

Mengingat minimnya lahan resapan air yang ada di sekitar perumahan Taman Galaxy Bekasi Selatan, maka lahan tersebut dinilainya cocok sebagai lahan penghijauan dan resapan air. Dengan demikian, maka potensi kerawanan banjir dapat diminimalisir.

Berita Terkait:  Nunuk, Sang Juara Lomba Berkebun Kota Tangerang: Kebun di Atap Rumahku, Supermarketku

Evie mengungkapkan, lahan yang berada di samping sekolahnya telah diklaim oleh pihak RW 014 Jakasetia sebagai miliknya. Lahan tersebut kemudian diwacanakan bakal ditanami tanaman obat keluarga (Toga).

“Tapi kalau menurut saya kurang tepat kalau untuk Toga, yang tepat untuk penghijauan saja dan resapan air,” ujarnya.

Tanaman Toga dinilai kurang efektif ditanam pada lahan resapan air dan penghijauan guna meminimalisir banjir. Pasalnya, tanaman Toga biasanya tidak berumur panjang dan tidak memiliki akar yang cukup kuat.

Evie berpendapat agar penanaman untuk penghijauan menggunakan pohon buah-buahan. Selain akarnya efektif pada resapan air, pohon berbuah juga bisa memberikan manfaat untuk masyarakat ketika dipanen. Di sisi lain, pohon yang tumbuh di sekitar sekolah juga bisa menjadi sarana belajar tentang ilmu pengetahuan alam.

Berita Terkait:  Faizal Hafan Farid dan ARC Tanam Pohon di Kali Piket

“Dibanding tanaman obat-obatan yang akarnya tidak begitu besar, pohon berbuah lebih menyerap air. Kalau lahan tersebut bisa digelontorkan CSR, saya akan menanami pohon buah-buahan seperti jambu air, jambu biji, mangga, kelengkeng dan lainnya,” katanya.

Pohon berbuah dan produktif juga dinilai dapat memberikan income cash bagi pihak RT 06, RW 014 Perumahan Taman Galaxy, Jl. Agave dimana lokasi lahan tersebut berada.

“Walau yang merawat pihak sekolah tapi hasilnya untuk warga, bisa buat tambahan income cash RT 06 dengan menjual hasil panen ke pasar yang dekat dengan kawasan RW 014,” ulasnya.

Secara mandiri pihak sekolah Tunas Jakasampurna telah membersihkan lahan Fasos/Fasum tersebut dari sampah. Selama 42 tahun memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan di Kota Bekasi, lanjut Evi, maka perhatian sekolah kepada lingkungan juga harus diberikan.

Berita Terkait:  Mas Tri Tanam Pohon Beks to Nature bersama Warga Pedurenan

“Saya sudah 42 merawat lahan ini untuk area resapan dan penghijauan RW 014, terutama RT 06. Ini semua untuk kebaikan lingkungan kita bersama,” tegas dia lagi.

Evie menambahkan, wacana peruntukan lahan Fasos/Fasum untuk penghijauan tersebut telah direspon oleh Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto pada tahun 2023 lalu. Respon tersebut diberikan dalam acara kumpul bareng Wali Kota bersama lurah dan camat se-Kota Bekasi.

“Ini sudah direspon tahun 2023 oleh Pak Tri selaku Plt Wali Kota Bekasi saat itu, di Pendopo Kecamatan Bekasi Selatan. Saya hadir saat itu selaku  tokoh masyarakat dalam dunia pendidikan, malah saya duduk deretan paling depan,” jelasnya. (sng)

Ikuti update berita kami di Google News

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca