Suarapena.com, BEKASI — Limbah Pabrik Permen di Jalan Raya At-taqwa wilayah Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi masih jadi polemik. Pasalnya sudah tiga Minggu protes warga yang terdampak belum terlihat ada tindak lanjut terkait dugaan pencemaran air tanah warga, bahkan sudah bertahun – tahun keluhan terkait pencemaran bau tak sedap pun belum terselesaikan.
Persoalan limbah yang diduga bersumber dari pabrik permen itu mengeluarkan aroma tak sedap dan terkontaminasinya air sumur milik warga sekitar. Keluhan yang disinyalir sudah bertahun tahun ini masih belum terselesaikan.
Menurut keterangan Ketua RW setempat, Pak Saja, komplain warga terkait dugaan limbah yang bersumber dari pabrik permen itu masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan sampai sekarang..
Dijelaskan, Sekitar 3 minggu lalu pihaknya terima komplain warga terkait hal tersebut. Bahkan kata dia terdapat tiga rumah membuat sumur bor baru, dengan alasan air sumur di titik yang lama diduga sudah terkontaminasi limbah pabrik permen.
“Kata warga karna airnya terkontaminasi, dan aromanya tidak sedap agak keruh, dan kulit juga gatal gatal,” kata Saja kepada media ini, di Jatisampurna, Senin (5/6/2023).
Sempat juga, sambung Saja lebih jauh, persoalan itu disampaikan kepada anggota DPRD ketika melaksanakan Reses. Setelah itu juga dilayangkan surat ke Kecamatan dengan tembusan lurah Jatirangga, babinsa bimaspol dan LPM setempat.
Diketahui, Pabrik Permen yang terletak di RW01, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna ini berdiri sekitar tahun 2010. Dan diakui ketua RW setempat pernah juga ada komplain terkait bau tak sedap sejak 3 tahun lalu.
“Warga curiga limbah ini disinyalir dari pabrik permen karena ada saluran got yang mengeluarkan air dari dalam pabrik.
Saja berharap, penanganan pemerintah harus cepat, karena kalau tidak ada penanganan secepatnya, dikhawatirkan jangkauan limbahnya semakin jauh dan semakin banyak yang terdampak.
Terpisah Camat Jatisampurna, Nata Wirya membenarkan pabrik tersebut sudah disidak oleh satpol PP, namun belum ada informasi lebih lanjut, dan akan ada rencana sidak kelanjutan.
“Yang pasti kita akan tindak tegas kegiatan yang merugikan masyarakat, apalagi sudah ada keluhan masyarakat,” pungkas Nata.
Dilokasi samping pabrik tersebut terlihat beberapa pohon kering tanpa daun seperti sudah mati dan ilalang sekitarnya pun juga sebagian mengalami hal yang sama disinyalir diakibatkan karna lahan di sebelah pabrik tersebut sudah terkontaminasi. (Yudhi)