Scroll untuk baca artikel
News

Belajar Pengelolaan Limbah dan Water Treatment Plant dari Lippo Cikarang

×

Belajar Pengelolaan Limbah dan Water Treatment Plant dari Lippo Cikarang

Sebarkan artikel ini
Lippo Cikarang

SUARAPENA.COM – Pengelolaan limbah dengan infrastruktur Water Treatment Plant (WTP) dinilai penting diadakan, ini tersedia di Lippo Cikarang.

Konsep kota mandiri harus menciptakan basis ekonomi dan kelengkapan ekologi kota yang dapat menarik minat massa dengan segala aktivitasnya.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Diperlukan keseriusan pengembang untuk menyediakan infrastruktur di dalamnya dan jaringan transportasi yang mengintegrasikan kota mandiri dengan kota induknya.

Berita Terkait:  Fasilitas Pendidikan Lengkap, Cerdas Tinggal di Meikarta

Infrastruktur yang harus ada dalam sebuah kawasan kota baru yakni Water Treatment Plant (WTP) dan Waste Water Treatment Plant (WWTP).

“Selain untuk mengolah limbah menjadi air bersih, keberadaan WTP ini juga penting untuk memasok kebutuhan air kawasan,” ujar Jukian Salim, Direktur PT Lippo Cikarang Tbk.

Dia mencontohkan, di kawasan Lippo Cikarang seluas sekitar 5.000 hektar, air bersih dipasok oleh Unit Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant) Lippo Cikarang dengan kualitas air yang memenuhi standar Departemen Kesehatan (SK Menkes No. 416/Menkes/PER/1990). Pusat Penjernihan Air.

Berita Terkait:  Hari Kemerdekaan RI, Kota Internasional Meikarta Diluncurkan di Segitiga Emas

Sementara demi keamanan lingkungan, air limbah yang dihasilkan industri-industri di Lippo Cikarang disalurkan melalui pipa-pipa bawah tanah dan diproses di Unit Pengolahan Air Limbah (Waste Water Treatment Plant). “Proses pengolahan air ini sudah memenuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Berita Terkait:  Meikarta Digadang Jadi Solusi Bagi Pemerintah Atasi Backlog Perumahan

Konsep pengolahan air yang dikembangkan di Lippo Cikarang itu nanti akan diadopsi untuk dikembangkan di kota baru Meikarta. “Secara bertahap akan dikembangkan seperti itu,” sebutnya. (*)