SUARAPENA.COM – Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Datangannya banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air.
Namun, kadangkala banjir dapat datang secara tiba-tiba akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang.
Di Kota Bekasi sendiri, banjir masih sering menghampiri di wilayah-wilayah yang permukaan tanahnya lebih rendah dan banyaknya bangunan disepanjang bantaran sungai.
Pada awal Juli 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat ada sebanyak 11 titik lokasi yang terendam banjir.
11 titik yang terendam itu tersebar di enam kelurahan dan empat kecamatan di Kota Bekasi.
“Dari data BPBD, awal Juli kemarin tercatat sebanyak 11 titik di Kota Bekasi yang terendam banjir. Ini menjadi catatan dan harus ditanganin dengan serius juga oleh pemerintah daerah,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi H.Edi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/7/2022).
Menurut wakil rakyat dapil Jatiasih-Jatisampurna, pemerintah daerah seharusnya segera memiliki sistem pengendalian banjir yang efektif.
Pemerintah dalam hal ini juga harusnya memperbanyak membangun kolam retensi di bagian hilir dan waduk khusus banjir di kawasan hulu.
“Bagian hulu dibangun waduk-waduk, khusus untuk banjir, di kawasan resapan diterapkan sumur resapan, di daerah bawah (hilir) dibangun kolam retensi yang dilengkapi pompa-pompa. Ini harus diperbanyak,” ungkapnya.
“Saya rasa, jika ini semuanya dilakukan secara serius dan bersama, maka persoalan banjir yang menyelimuti Kota Bekasi di setiap tahunnya akan dapat terminimalisir,” tambah dia. (Bo/Adv)