Scroll untuk baca artikel
PemerintahanSuara Jambi

Bupati Safrial Jadi Pemateri Revitalisasi Kemitraan Prukades

×

Bupati Safrial Jadi Pemateri Revitalisasi Kemitraan Prukades

Sebarkan artikel ini

SUARAPENA.COM – Bupati Tanjab Barat, Safrial diundang pada Focus Group Discussion Revitalisasi Kemitraan Program Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) di Aula Grand Sahid Jaya – Jakarta, Selasa (18/6).

Safrial menjadi Pemateri (Narasumber) dalam Peran kepala daerah dalam mensukseskan kemitraan program desa Makmur peduli api dengan mengembangkan potensi kompos sebagai produk unggulan kawasan pedesaan.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Pada kesempatan tersebut bupati menyampaikan gambaran umum kabupaten Tanjung Jabung Barat yang terletak di pesisir pantai timur Provinsi Jambi.

“Potensi wilayah kabupaten Tanjab Barat merupakan kawasan strategis dari sudut ekonomi, kepentingan sosial dan budaya, serta lingkungan,” terangnya.

Potensi lain seperti perkebunan seperti kelapa dalam (54.737 ha), kelapa sawit (63.554 ha), kopi (2.873 ha) dan potensi alam berupa bakau dan gambut.

Safrial menyampaikan program peduli api dengan menggalakkan kelompok-kelompok masyarakat seperti Satgas KARHUTLA yang tersebar pada tiap Kecamatan.

Selain itu, Safrial juga mendukung pembangunan Pos Pemadam Kebakaran di dua Kecamatan Tungkal Ilir dan Pengabuan serta progam pemberdayaan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan siaga Pencegahan Kebakaran (Sigahkar).

Sementara untuk potensi produk unggulan kawasan pedesaan (Purkades) seperti Pupuk Kompos dari Limbah Sawit, memenuhi kebutuhan kompos dari Perusahaan HTI sebesar 15.000 s.d 18.000 ton per bulan.

Lokasi yang menjadi Prukades dengan produk unggulan terdiri dari Kompos berada di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

“Dari sembilan desa yang berada di Tebing Tinggi yang ditetapkan tiga desa sebagai kawasan kompos, yaitu Desa Dataran Kempas, Desa Delima, dan Desa Purwodadi,” terangnya.

Kedepannya, kompos akan dibuat dalam bentuk granular lebih (butiran / biji) memudahkan pemasaran karena lebih diminati. Membuat kemasan standar untuk dijual di pasar umum atau pasar rakyat.

Produksi perbulan 3.200 ton, harga dasar Rp1.135, – per kilo maka omset perbulan dari prukades kompos adalah 3,6 Milyar per bulan atau 43,2 Milyar Pertahun PAD (Pendapatan Asli Desa) di APBDes Tahun 2018, Desa Dataran Kempas sebesar Rp. 73 Juta, Sementara desa Delima sebesar Rp. 135 Juta

Dengan Prukades Kompos berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dengan menurunnya angka kemiskinan.

Sejak dimulainya usaha produksi kompos 6 oktober 2016) lalu memiliki dampak sosial terhadap angka kriminal pencurian tandan sawit  di kawasan prukades menjadi berkurang. (bin/hms)