Suarapena.com – JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat konsumsi energi selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mengalami peningkatan, terutama avtur yang melonjak hingga 10 persen, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Penyaluran BBM pada periode Posko Natal dan Tahun Baru 2023/2024 dibandingkan 2022/2023 untuk penyaluran gasoline mengalami kenaikan sebesar 4,6 persen dan avtur mengalami kenaikan sebesar 10 persen,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati di Jakarta, Senin (8/1/2024).
Sementara untuk penyaluran gasoil, BPH Migas mencatat terjadi penurunan sebesar 0,4 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata penyaluran waktu normal, kata Erika, penyaluran selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 untuk gasoline naik sebesar 4,5 persen dan avtur naik 1,8 persen, sedangkan gasoil turun sebesar 3,9 persen.
Secara umum, kata Erika, penyaluran komoditas energi terpantau berjalan dengan lancar dan aman selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Selama periode Satgas Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 pada tanggal 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024 hari ini, penyaluran BBM secara umum dalam kondisi aman,” kata dia.
Ketua Posko Nasional Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Sektor ESDM ini menyampaikan bahwa sebelumnya telah disiagakan sebanyak 116 terminal BBM, 7.897 SPBU, 5.480 pertashop, dan 71 DPPU selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Selain itu, terdapat layanan tambahan BBM berupa SPBU siaga, kios pertamina siaga, motoris dan mobil tanki standby.
Dia menyebut penyaluran BBM tertinggi secara nasional untuk arus mudik terjadi pada tanggal 23 Desember 2023 dengan kenaikan gasoline 15,73 persen dari penyaluran normal. Sedangkan untuk arus balik I terjadi pada tanggal 26 Desember 2023 dengan kenaikan gasoline 8,56 persen dari penyaluran normal.
“Dan arus balik II terjadi pada tanggal 3 Januari 2024 dengan kenaikan gasoline 9,24 persen dari penyaluran normal,” ucap Erika.
Erika mengatakan hal yang menjadi perhatian khusus pada bidang BBM selama pelaksanaan Posko Natal dan tahun baru adalah berkaitan dengan adanya beberapa bencana alam yakni gempa, erupsi gunung dan banjir di wilayah Indonesia yang berisiko berdampak pada sektor BBM khususnya penyaluran BBM kepada masyarakat.
Dia menyebut gempa di beberapa wilayah antara lain Sumedang, Lebak Banten, Pangandaran, Kupang, Lebak Banten, serta erupsi gunung antara lain Gunung Semeru, Gunung Ibu, Gunung Dukono, Gunung Ili Lewotolok, Gunung Anak Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Lewotobi Laki-Laki dan banjir di Kabupaten Aceh Utara.
Namun, lanjut Erika, gempa, erupsi gunung, dan banjir tersebur tidak menimbulkan dampak penyaluran BBM sehingga stok BBM dalam kondisi aman.
“BPH Migas melaksanakan pemantauan volume stok dan realisasi penyaluran BBM harian serta melakukan pengawasan lapangan Untuk memantau kondisi penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah Indonesia,” kata Erika.
Erika menambahkan bahwa penyaluran gas LPG dan kelistrikan selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 juga dalam kondisi aman.
“Penyaluran gas LPG selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dibandingkan rata-rata normal naik 0,2 persen dan apabila dibandingkan Natal periode 2022 dan Tahun Baru 2023 naik sebesar 0,3 persen,” kata Erika. (sng/ant)