SUARAPENA.COM – Pengamat Politik dan Peneliti dari Indo Survey & Strategy, Herman Dirgantara mengimbau agar masyarakat tidak perlu merisaukan kemungkinan kebangkitan paham atau ideologi komunisme di Indonesia. Menurutnya, Isu komunisme yang dihembuskan bertendensi politik.
“Kalau Pak Menkumham bilang isu itu mimpi di siang bolong, maka saya bilang isu itu sesat nalar. Menghembuskan isu itu menunjukkan kedangkalan wawasan kebangsaan yang sulit dibantah. Ini bertendensi politik menciptakan ketidakstabilan sosial,” ujar Herman.
Herman pun menambahkan, isu atau wacana kebangkitan PKI sengaja dihembuskan untuk kepentingan politis sempit menuju perhelatan pilkada 2018 dan pemilu 2019.
“Sulit untuk tidak menghubungkan maksud terselubung isu ini dengan kepentingan sempit menuju perhelatan 2018 dan 2019. Apalagi sampai ada kegiatan ‘nobar’ film PKI. Padahal kebangsaan Indonesia itu proses yang berjalan dan menjadi, isu ini merusak proses itu,” tukasnya.
Diwartakan sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menilai isu komunisme hampir selalu dijadikan permainan politik menjelang 30 September setiap tahunnya.
Yasonna pun meminta masyarakat tidak mudah terpancing dengan merebaknya isu tersebut.
“Isu PKI itu mimpi di siang bolong. Untuk apa dibangkit-bangkitkan hantu yang sudah mati? Mana ada lagi yang dikatakan PKI,” kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa lalu (19/9/2017).
Politisi PDI-P ini menegaskan bahwa keberadaan PKI dan ajaran komunisme sudah dilarang dengan Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966. Oleh sebab itu, tak ada lagi hal yang perlu ditakutkan. (sng)