Scroll untuk baca artikel
HeadlinePena Kita

Hukuman Fisik Terhadap Anak Menjadi Lingkaran Setan

×

Hukuman Fisik Terhadap Anak Menjadi Lingkaran Setan

Sebarkan artikel ini
Hukuman Fisik Terhadap Anak Menjadi Lingkaran Setan
Putri Zahrah Nursyifa. Mahasiswi LSPR Jakarta.

Oleh: Putri Zahrah Nursyifa
Mahasiswi London School of Public Relations (LSPR) Jakarta

KETIKA berbicara kekerasan anak, yang paling mudah terlintas di pikiran kita adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan luka kepada anak. Namun, bagaimana kalua sekedar menjewer, mencubit maupun hukuman fisik lainnya untuk mendisiplinkan anak?

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Menurut saya, mau itu besar mau itu kecil, judulnya sama-sama hukuman fisik yang termasuk ke dalam kekerasan anak. Namanya hukuman, sebenarnya tetap diperlukan dalam pengasuhan anak. Pada teorinya, kalau kita mau meningkatkan perilaku yang diinginkan dari seorang anak, maka yang kita berikan adalah reward. Sementara kalau kita ingin menurunkan perilaku yang tidak diinginkan, yang kita berikan adalah hukuman. Hukuman yang diberikan juga hukuman yang spesifik, lebih pada konsekuensi. Jadi hukuman yang berlaku harus berkaitan dengan perilaku yang dia lakukan,” kata dr. Putri Nugraheni, saat diwawancarai, Sabtu (22/12/2019) di Apartemen Menteng Square Jakarta.

Berita Terkait:  Nomor Satu Pasangan AMIN

Pengaruh pengalaman orang tua sendiri sangat erat hubungannya dengan cara membesarkan anak. Banyak orang tua yang masih membawa pengalaman masa lalu sampai mereka mempunyai anak. Layaknya membawa tas ransel berisi batu besar, sebenarnya tidak ada gunanya. Namun, orang yang terluka ini menganggap ini biasa. Sehingga ketidaksehatan mental menjadi hal yang normal, dan tidak mendapat perhatian yang seharusnya.