Scroll untuk baca artikel
Ekbis

Jalan Tol Cisumdawu Bakal Beroperasi Penuh pada Juni 2023

×

Jalan Tol Cisumdawu Bakal Beroperasi Penuh pada Juni 2023

Sebarkan artikel ini
Jalan Tol Cisumdawu akan beroperasi penuh pada Juni 2023. (Foto/Ilustrasi)
Jalan Tol Cisumdawu akan beroperasi penuh pada Juni 2023. (Foto/Ilustrasi)

Suarapena.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan penyelesaian konstruksi Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) Seksi 4 – Seksi 6 (Cimalaka – Dawuan) sepanjang 29,3 km pada awal Juni 2023.

Sehingga Jalan Tol Cisumdawu dapat beroperasi seluruhnya sepanjang 62 km. Sebelumnya saat mudik Lebaran 2023 lalu,  Seksi 4-6 Tol Cisumdawu sudah dibuka fungsional.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Jalan Tol Cisumdawu merupakan proyek strategis nasional yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Segera operasionalkan dengan tetap mengutamakan kualitas, safety, dan estetika. Ruas Tol Cisumdawu sekaligus juga untuk mendukung operasional Bandara Kertajati,” ucap Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (24/5/2023).

Berita Terkait:  Proyek Infrastruktur Air di Kota Tangerang Dapatkan Dukungan Rp.205 Miliar dari Kementerian PUPR

Saat ini, pada ruas Tol Cisumdawu telah beroperasi Seksi 1 Cileunyi – Pamulihan (11,45 Km) sejak Januari 2022.

Kemudian, diikuti dengan Seksi 2 Pamulihan – Sumedang (17,05 Km) dan Seksi 3 Sumedang – Cimalaka (4,05 Km) yang beroperasi sejak Desember 2022 guna mendukung kelancaran lalu lintas selama Nataru 2022/2023.

Adapun Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun.

Berita Terkait:  Jelang Arus Mudik, PUPR Siapkan Dukungan Infrastruktur dan Kelancaran

Dari keenam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT CKJT.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Brawijaya mengatakan, terdapat teknologi khusus yang diterapkan dalam pembangunan Tol Cisumdawu, yakni tekonologi geofoam EPS yang diterapkan pada pembangunan Seksi 5A di Desa Cipamekar, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

“Pada Seksi 5A ini, terdapat bagian tanah labil dan berair sehingga tidak bisa ditangani dengan urugan atau konstruksi biasa. Ini yang pertama dikerjakan dengan skala massal dengan volume hampir 40 ribu m3. Timbunan ringan ini akan mengurangi risiko longsor,” terangnya.

Berita Terkait:  Pembangunan Venue Kejuaraan Dunia Perahu Motor F1 di Danau Toba Rampung

Geofoam EPS dijelaskan Brawijaya, adalah material yang berbentuk balok-balok berbobot ringan dan sudah biasa diterapkan di luar negeri, terutama untuk menangani lapisan tanah yang labil.

“Kelebihan utama dari geofoam adalah bebannya yang ringan. Sebagai perbandingan berat tanah timbunan adalah 1800 kg/m3, sedangkan berat geofoam hanya 25 kg/m3,” jelas dia. (Sp/Jay)