Suarapena.com, JAKARTA – Indonesia adalah negara maritim yang memiliki sejarah panjang dalam bidang pelayaran. Salah satu buktinya adalah keberadaan kapal pinisi, kapal tradisional yang sudah ada sejak abad ke-16.
Kapal pinisi merupakan hasil karya masyarakat Konjo, Bugis, dan Mandar asal Sulawesi Selatan, yang digunakan untuk mengangkut barang dan berdagang. Kapal pinisi memiliki ciri khas berupa 7-8 layar dan 2 tiang utama di depan dan belakang kapal.
Kapal ini juga terbuat dari kayu pilihan, seperti kayu besi, kayu bitti, kayu kandole/punaga, dan kayu jati. Kapal pinisi dibuat dengan cara tradisional di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Proses pembuatannya terbagi dalam tiga tahap, yaitu penentuan hari baik untuk mencari kayu, menebang, mengeringkan, dan memotong kayu, serta merakit kayu menjadi kapal.
Sebelum diluncurkan ke laut, kapal pinisi juga disucikan dengan upacara maccera lopi, yang melibatkan penyembelihan sapi atau kambing. Pembuatan kapal pinisi mengandung nilai filosofi yang tinggi, seperti kerja keras, kerja sama, keindahan, dan penghargaan terhadap alam. Karena itu, kapal pinisi diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada tahun 2017.
Saat ini, kapal pinisi tidak hanya digunakan untuk berdagang, tetapi juga untuk wisata. Banyak destinasi wisata di Indonesia yang menawarkan pengalaman berlayar dengan kapal pinisi, seperti Kepulauan Raja Ampat, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
Di Danau Toba, ada kapal Pinisi Kenzo yang menjadi kapal pinisi pertama di danau vulkanik terbesar di dunia ini. Kapal Pinisi Kenzo memiliki ornamen unik yang menunjukkan identitas Suku Batak, seperti ukiran gorga dan motif delapan kabupaten atau kota di sekitar Danau Toba.
Kapal ini juga memiliki fasilitas lengkap, seperti empat kamar tidur, toilet dalam dan luar, dan mini bar. Dengan kapasitas 11 orang, kapal ini menawarkan paket wisata mengunjungi 11 destinasi di sekitar Danau Toba selama 3 hari 2 malam.
Kapal pinisi adalah salah satu warisan budaya dan daya tarik wisata Indonesia yang patut dibanggakan. Dengan naik kapal pinisi, kita bisa merasakan sensasi berlayar seperti nenek moyang kita, sekaligus menikmati keindahan alam Indonesia yang luar biasa. (sp/prk)