Scroll untuk baca artikel
HeadlineLifestylePemerintahan

Mas Pram Ajak Sineas Muda Buat Film Destinasi Wisata, Promosikan Indonesia

×

Mas Pram Ajak Sineas Muda Buat Film Destinasi Wisata, Promosikan Indonesia

Sebarkan artikel ini

SUARAPENA.com – Sekretaris Kabinet (Seskab) RI, Pramono Anung mengajak sineas muda membuat film tentang destinasi wisata di Indonesia. Melalui film itu, maka promosi keindahan Indonesia bisa dilakukan. Demikian kata dia, di ruang kerjanya, di Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Pramono Anung meyakini bahwa film dapat menjadi media untuk mempromosikan Indonesia. Untuk itu, sudah waktunya sutradara-sutradara muda tidak hanya membuat film, tetapi juga ikut mempromosikan destinasi wisata Indonesia.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Menurut saya juga sudah waktunya untuk mempromosikan Indonesia, misalnya membuat film tentang 10 destinasi tentunya di luar Bali. Ada Mandalika, Borobudur, Danau Toba, kemudian Bunaken, Raja Ampat, dan sebagainya,” kata Pramono Anung.

Berita Terkait:  Bekraf Ingin Berkontribusi bagi Perkembangan Film Indonesia

Menanggapi peringatan Hari Film Nasional 30 Maret, Pramono Anung meyakini, film yang mengangkat destinasi wisata Indonesia akan menarik.

Ia menunjuk film “Eat, Pray, Love” yang sukses membuat Bali yang sudah terkenal menjadi lebih terkenal.

“Kalau kita pengen film Indonesia maju yang bisa menggambarkan kultur atau budaya bangsa ini, maka film Indonesia juga harus bisa dijual ke luar negeri,” ungkap Pramono seraya menyebut nama sejumlah sutradara muda yang dinilainya mampu melakukan hal itu seperti Fajar Nugros, Hanung Bramantyo, dan lain sebagainya.

Berita Terkait:  Seskab Maknai Momentum Idul Adha Sebagai Pengorbanan Wujudkan Indonesia Maju

Seskab juga menunjuk contoh film “Laskar Pelangi” yang mampu menjual Belitung ke dunia internasional, maupun film “Ayat-Ayat Cinta” yang bernafaskan keagamaan.

“Banyak film Indonesia yang menurut saya bisa dijual ke luar negeri maupun domestik sendiri,” tambahnya.

Dalam 6 bulan terakhir, dunia perfilman Indonesia mengalami kemajuan yang luar biasa, karena dihapuskannya Daftar Negatif Investasi (DNI).

“Film Indonesia terutama di era Pak Jokowi, setelah yang namanya Daftar Negatif Investasi-nya dicabut. Sehingga dengan demikian, film itu bisa investasi dari luar 100 persen,” tambah Pramono Anung.

Dia menilai, pencabutan ini sekaligus membuka peluang bagi para produser dan sutradara untuk bekerja sama dengan siapa saja.

Berita Terkait:  Pramono Anung: Belum Ada Agenda Bicara Freeport

Jika diperhatikan, film Indonesia cukup mendominasi di studio-studio bioskop besar seperti 21, Blitzmegaplex, dan sebagainya.

“Ini menunjukkan bahwa harapan untuk Indonesia menjadi rumah di tempatnya sendiri secara perlahan dan pasti,” tambahnya.

Diakui Mas Pram, sapaan akrab pria berkacamata ini, film juga menjadi media yang tepat untuk rileks. Dari sederet judul film Indonesia, ada dua film favorit Pramono Anung yang sangat menghibur.

“Saya favoritnya Warkop. Dan kemarin beruntung nonton film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss. Juga My Stupid Boss juga nonton,” pungkasnya. (sng/rmi/jay/es)