Scroll untuk baca artikel
Suara Jabar

Pilot Project Tekno Sosial Pengelolaan Sampah Disusun Pemkab Bekasi

×

Pilot Project Tekno Sosial Pengelolaan Sampah Disusun Pemkab Bekasi

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar rapat tindaklanjut program 7 solusi spesifik percepatan pembangunan, khusus program pengelolaan tekno-sosial sampah di Kabupaten Bekasi.

Rapat yang digelar di ruang rapat gedung Bupati Bekasi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat pada Rabu, (24/5/2023) ini dipimpin langsung oleh Asda II Iwan Ridwan dengan dihadiri Staf Ahli beserta Kepala OPD terkait.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Iis Sandra Yanti mengatakan, rapat tersebut fokus pada pembahasan pengelolaan sampah di hulu atau di sumber munculnya sampah.

Berita Terkait:  Pencak Silat Ujungan Jadi Logo Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-73, Ini Maknanya

Pemkab Bekasi telah memetakan titik-titik untuk dilakukan sosialisasi dan perencanaan pembangunan dalam hal pengelolaan sampah. Itu dimulai dari sekolah, desa, pasar dan di fasilitas publik yang selama ini jadi sumber.

“Khususnya di wilayah yang menjadi pilot project, tadi kan pilot project untuk di sekolah, nanti ada di SMAN 2 Cikarang Pusat, kemudian Desanya di Sukabungah Kecamatan Bojongmangu, kemudian Komplek Perkantoran Pemkab, untuk pasarnya, pasar Kabupaten yang ada di Babelan,” jelas Iis.

Berita Terkait:  Bekasi Harus Bebas Sampah, Pemerhati Lingkungan Kritik Penolakan PSEL

Pemkab Bekasi juga akan menyusun rencana aksi serta telaah mengenai rencana jangka pendek dan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di pilot project yang akan disasar.

Rencananya, kata Iis, sebagaimana arahan Pj Bupati Dani Ramdan, 15 Agustus di Hari Jadi Kabupaten Bekasi, Pemkab Bekasi sudah bisa mempublikasikan penanganan pengelolaan tekno-sosial sampah yang ada di hulu kepada masyarakat.

“Rencana jangka pendek yang akan kita tindaklanjuti sampai dengan 15 Agustus. Sampai dengan tanggal 15 Agustus ini dari tekno-sosial sampah di hulu sudah sejauh mana yang bisa kita publikasi terkait dengan penanganan sampah di hulu,” ungkapnya.

Berita Terkait:  Komisi V Minta Kementerian PUPR Perbanyak TPST RDF

Selain sosialisasi, Iis menyebut akan ditelaah juga sesuai kondisi yang ada di titik pilot project yang memang membutuhkan sarana-prasarana.

“Sosialisasi dulu ya, kemudian nanti dengan kondisi ketersediaan sarana-prasarana dan anggaran, kan kalau yang membutuhkan kegiatan fisik kan tentu butuh anggaran, itu kita akan cek juga butuh anggaran seperti apa,” pungkasnya. (Sp/Jar)