Scroll untuk baca artikel
News

PT JTT Lakukan Rekonstruksi Rigid KM 37 Jalan Tol Jakarta-Cikampek

×

PT JTT Lakukan Rekonstruksi Rigid KM 37 Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, BEKASI – PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) selaku pengelola Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek bersama PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) selaku service provider pemeliharaan jalan kembali lakukan rekonstruksi rigid Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Pekerjaan ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek serta pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Badan Usaha Jalan Tol.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Adapun lokasi pekerjaan berada di KM 37+598,7 s.d KM 37+554,7 arah Jakarta lajur bahu luar Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek dengan panjang penanganan 44 meter yang akan dilaksanakan pada hari Senin (15/05) pukul 10.00 WIB s.d Minggu (21/05) pukul 05.00 WIB.

“Tidak ada penutupan akibat pekerjaan ini, Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta maupun arah Cikampek masih beroperasi secara normal,” jelas Senior Manager Representative Office 1 PT JTT Amri Sanusi.

Berita Terkait:  Dukung PPKM, Ini Update Titik Penyekatan Jalan Tol Jasa Marga

PT Jasamarga Transjawa Tol telah menyiapkan mitigasi risiko diantaranya pengalihan arus lalu lintas yang terdampak sebelum area kerja, mempersempit area kerja, persiapan contraflow apabila kondisi lalu lintas kendaraan padat, serta berkoordinasi dengan Kepolisian Patroli Jalan Raya (PJR) dan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dalam pengaturan lalu lintas.

Berita Terkait:  Diskon Tarif Tol Trans Jawa 20 Persen Sampai Besok, Kesempatan Terakhir Mudik Lebih Hemat

Guna memastikan informasi ini diterima dengan baik oleh pengguna jalan, PT Jasamarga Transjawa Tol juga telah melakukan sosialisasi rencana pekerjaan dengan memasang media luar ruang berupa spanduk imbauan pekerjaan dan Variable Message Sign (VMS) di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta dan Cikampek.

“PT Jasamarga Transjawa Tol memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya pekerjaan dimaksud,” tutup Amri. (Sng/PR)