Scroll untuk baca artikel
EkbisHeadline

Sempat Berjaya Lalu Redup, Lokananta Kembali Hidup

×

Sempat Berjaya Lalu Redup, Lokananta Kembali Hidup

Sebarkan artikel ini
Pada masanya dulu Lokananta sempat berjaya lalu redup. Kini Lokananta kembali hidup sebagai sentra kreativitas bagi para musisi, seniman, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). (Foto/Ilustrasi)
Pada masanya dulu Lokananta sempat berjaya lalu redup. Kini Lokananta kembali hidup sebagai sentra kreativitas bagi para musisi, seniman, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). (Foto/Ilustrasi)

Suarapena.com, SURAKARTA – Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh R Maladi pada 1956.

Sebagai “Titik Nol” musik Indonesia, Lokananta sempat mengalami kejayaan di tahun 1970-1980 an dengan mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta sempat tertinggal sampai vakum dan terbengkalai pada era 1990-an. Tapi kini, Lokananta kembali hidup. Lokananta akan dijadikan sebagai sentra kreativitas bagi para musisi, seniman, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pemerintah melalui Kementerian BUMN ikut mendorong kemajuan industri musik dan seni di Indonesia melalui revitalisasi dan pengembangan aset Lokananta di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Berita Terkait:  Side of Life Luncurkan Single Benalu Berkisah tentang Pertemanan Toxic

Pada tahun 2022, Kementerian BUMN melalui PT Danereksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan revitalisasi Lokananta yang memiliki luas 2,1 hektar.

Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada bulan November 2022 yang ditandai dengan perhelatan Lokananta Reload pada tanggal 27 November 2022, dan dapat diselesaikan dalam waktu hanya enam bulan.

“Saya mengunjungi Lokananta tahun lalu, dan sangat prihatin dengan kondisi Lokananta. Padahal nilai historis dan kekayaan intelektual di Lokananta sangat potensial untuk diberdayakan. Melalui program optimalisasi aset-aset yang ada di BUMN, Lokananta kita revitalisasi agar dapat memberikan manfaat dan dampak bagi masyarakat,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya belum lama ini.

Berita Terkait:  Gekrafs Music Showcase Membangkitkan Semangat Musisi Muda Jawa Timur

“Lokananta adalah salah satu contoh aset BUMN yang terbengkalai, dan kini berhasil direvitalisasi. Saya meminta Danareksa dan PPA untuk menyiapkan model bisnis yang berkelanjutan, sehingga Lokananta dapat memiliki fondasi yang kokoh untuk dapat terus eksis dan relevan di masa depan,” tambah Erick.

Untuk diketahui, Lokananta versi baru kini memiliki Lima Pilar Utama, yaitu Museum/Galeri Studio Rekaman, Arena Pertunjukan, Area Kuliner, dan Galeri UMKM.

Langkah revitalisasi dan optimalisasi Lokananta juga selaras dan didukung penuh oleh Pemerintah Kota Surakarta di mana Lokananta menjadi salah satu dari 17 Prioritas Pembangunan Kota Surakarta.

Berita Terkait:  Tips Nonton Konser yang Aman dan Menyenangkan

Apresiasi tinggi pun diberikan Erick atas langkah Danareksa melalui PPA yang telah menghidupkan dan mengembangkan kembali Lokananta. Sebagai salah satu cagar budaya, dia berharap Lokananta dapat menjadi penyambung antar generasi, dari para musisi senior, hingga para musisi muda yang potensial untuk dikembangkan bakatnya.

“Saya mengajak rekan-rekan musisi dan seniman, dengan dukungan dari BUMN, untuk dapat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas yang tersedia di Lokananta. Gunakan untuk berkolaborasi dan berkarya, sehingga Lokananta dapat memberikan dampak sosial, ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia,” pungkasnya. (Bo/Sp)