Scroll untuk baca artikel
HeadlineKulturalSuara Jateng

Setelah Menempuh 2.600 Kilometer, 32 Biksu Thudong Khusuk Rayakan Waisak di Candi Borobudur

×

Setelah Menempuh 2.600 Kilometer, 32 Biksu Thudong Khusuk Rayakan Waisak di Candi Borobudur

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, MAGELANG – Waisak 2567 Buddhist Era (BE) menjadi perayaan yang berkesan bagi umat Buddha. Selain telah lepas dari cengkeraman Covid-19,  pembangunan infrastruktur di Kawasan Borobudur, Magelang, sebagai tempat perayaan Waisak, menambah kekhusyukan beribadah.

Hal itu diakui Wakil Ketua Waisak 2023 Bante Dhammavuddho. Ia menyebut, banyak umat Buddha yang antusias ikut menjalani perayaan Waisak tahun ini.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Sudah lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau dulu lebih crowded. Sekarang sudah ada jalur yang lebih bagus, penataan yang baik, dan mungkin infrastruktur seperti pagar dan sebagainya, lebih rapi,” ujar Bante Dhammavuddho, Minggu (4/6/2023).

Berita Terkait:  DPR Ajak Masyarakat Perkokoh Persaudaraan di Hari Raya Waisak

Ia berharap, penataan yang telah dilakukan pemerintah pusat dan Pemprov Jateng memicu pariwisata ke Magelang. Di sisi dalam Candi Borobudur, Dhammavuddho menyebut penataan yang dilakukan sangat mendukung peribadatan.

Ditambahkan, penataan tersebut tidak hanya memanjakan umat Buddha yang hendak beribadah. Namun juga menyedot pelancong untuk datang.

Berita Terkait:  Ikut Rayakan Waisak, Bupati Temanggung: Kedamaian Adalah Pangkal dari Segala Urusan

“Harmonisasi dan toleransi ini berkembang di sini lebih baik lagi. Selain punya infrastruktur baik, turis akan merasa feel like home kalau misalnya kenal dengan orang, smiling mau menyapa ini adalah magnet tersendiri,” tuturnya.