Scroll untuk baca artikel
News

Sinyal Kuat dari Presiden Jokowi Untuk PBNU

×

Sinyal Kuat dari Presiden Jokowi Untuk PBNU

Sebarkan artikel ini
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat membuka Muktamar ke-34 NU di Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat membuka Muktamar ke-34 NU di Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).

SUARAPENA.COM – Melihat NU memiliki jaringan organisasi yang sangat luas, Presiden Joko Widodo menginginkan NU dapat berperan untuk menggulirkan agenda-agenda strategis nasional dibidang apapun.

Kepala Negara membayangkan, untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut, NU perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Ia melihat NU mempunyai venture capital yang kuat dengan membangun dana abadi yang nantinya mempunyai Sovereign Wealth Fund.

Sehingga, kedepan NU mempunyai kekuatan dalam membiayai program-program unggulan dan program-program inovatif.

“Oleh sebab itu, kenapa saya sampaikan pada muktamar yang lalu, pemerintah siap memberikan konsesi yang besar tapi secara profesional sesegera mungkin” kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Berita Terkait:  4 Pos Lintas Batas Negara Dibangun di Kalimantan Utara

Menurut Presiden, semua ini akan menjadi bagian untuk semakin memperkokoh kemandirian dan kewirausahaan sosial di NU.

Ini juga dikatakannya, menjadi bagian penting dari kebijakan transformasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah.

Terutama transformasi hijau yang berkelanjutan dan inklusif, serta transformasi digital ekonomi dan  peningkatan kelas UMKM.

Jika jaringan Nu digerakkan dan dikonsolidasikan, maka akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk mempercepat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan.

Berita Terkait:  Hadiri Apel Kebangsaan, Kang Emil Apresiasi Kerjasama dengan PWNU

“Semua potensi itu perlu dijahit, perlu dirajut dalam rumah besar NU, sehingga NU bisa makin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa.

Nu juga harus semakin berperan dalam dunia yang penuh perubahan dan disrupsi, dalam dunia yang semakin diwarnai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,” terangnya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, situasi dunia yang serba baru menuntut hadirnya cara-cara baru yang kreatif.

Perubahan yang cepat akibat revolusi industri dan juga pandemi, menuntut cara-cara baru yang inovatif. Sehingga, modernisasi dan digitalisasi tak mungkin lagi bisa dihindari.

Oleh karena itu, maka perlu adanya ruang yang lebih besar kepada warga NU dari generasi milenial dan dari generasi Gen-Z untuk tampil serta mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru.

Berita Terkait:  Realisasi PEN Capai Rp155,6 Triliun Hingga 30 April 2021

“Kaum muda NU harus aktif di creative industry, di fashion designer, di graphic designer, dan lain-lain. Kaum muda NU yang IT specialist, programmer, IT security expert, web developer dan lain-lain kan banyak sekali. Ini yang harus diambil dan dimanfaatkan.

Kelompok muda profesional NU yang bekerja di korporasi, bekerja di startup global atau konsultan-konsultan global juga perlu punya naungan dan wadah yang kuat di organisasi PBNU,” ungkap Jokowi. (Bo/cr01)