Suarapena.com, JAKARTA – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait kualitas personal calon presiden (capres) di mata pemilih.
Survei yang dilakukan pada 30 April sampai 7 Mei 2023 ini menunjukan bahwa sifat kepemimpinan yang paling penting dimiliki capres adalah jujur 40,7 persen dan perhatian kepada rakyat 29,3 persen.
Sementara sifat lainnya yang kurang terlalu penting bagi pemilih ialah tegas 12,6 persen, taat pada agama 12,2 persen, dan pintar 3,7 persen.
“Dua sifat pertama ini kalau ditotalkan jumlahnya sekitar 70 persen, sudah mayoritas, jauh dibanding sifat-sifat yang lain. Semakin positif kualitas calon presiden di mata pemilih, relatif lebih positif dibanding dengan yang lain, maka calon yang bersangkutan akan punya peluang lebih besar,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangannya yang dilihat pada Selasa (16/5/2023).
Dari beberapa sifat ini menurut Deni, ternyata publik memiliki preferensi tersendiri. Bagi publik, capres itu harus jujur terlebih dahulu antara kata dan perbuatan, dan itu yang paling utama.
“Kalaupun punya sifat pintar, atau mungkin taat beragama, kalau tidak jujur itu tak berarti,” tuturnya.
Di mata pemilih, sifat kepemimpinan yang paling penting bagi seorang capres adalah jujur dan perhatian kepada rakyat. Ganjar dinilai unggul pada kedua sifat tersebut.
Ganjar Pranowo pun dinilai lebih positif dibanding Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam hal perhatian kepada rakyat dan jujur.
Ganjar juga dinilai sedikit diatas dalam sifat pintar dan taat beragaman, tapi jarak itu tak terlalu jauh dari Anies. Sementara Prabowo unggul dalam sifat tegas.
Sebanyak 46 persen yang menilai Ganjar paling perhatian pada rakyat, diatas Prabowo 19 persen dan Anies 19 persen. 15 persen tidak punya pendapat.
Sedangkan yang menilai Ganjar paling jujur 38 persen, diatas Prabowo 20 persen dan Anies 19 persen. 23 persen tidak punya pendapat.
Lalu yang menilai Ganjar paling pintar 34 persen, Anies 26 persen, dan Prabowo 24 persen. Yang tidak berpendapat 16 persen.
Kemudian yang menilai Ganjar paling taat beragama 33 persen, Anies 28 persen, dan Prabowo 15 persen. Yang tidak tahu 24 persen.
Sementara itu yang menilai Prabowo paling tegas 55 persen, diatas Ganjar 23 persen dan Anies 10 persen. Yang tidak punya pendapat 11 persen.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.020 atau 84 persen.
Sebanyak 1.020 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. (Bo/Sp)