SUARAPENA.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjab Barat, Provinsi Jambi dituding sudah melakukan penipuan terhadap belasan wartawan media cetak harian dan online yang bertugas liputan di wilayah Kabupaten Tanjab Barat.
Bukan tanpa alasan, tudingan ini terlontar lantaran pihak Dinkes Tanjab Barat sengaja membatalkan sepihak agenda Jumpapers berasama awak media yang rencananya dijadwalkan pukul 10.00wib di Kantor Dinkes Tanjab Barat, pagi Rabu (25/9).
Sikap ini dinilai sangat tidak profesional dan menciderai profesi jurnalis yang seyogyanya menjadi pilar kelima demokrasi di negeri tercinta Indonesia.
Kekecewaan ini diungkapkan salah satu jurnalis senior, A Silalahi yang ditemui usai pembubaran sepihak agenda jumpa pers Dinkes Tanjab Barat.
“Kita dikabarkan diundang. Tetapi tidak ada sambutan tangan atau sekedar informasi penjelasan pembatalan jumpa pers,” tuturnya.
Menurutnya, pihak Dinkes tidak menjalankan profesionalisme kerja yang mencerminkan sikap sebagai corong pemerintah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
Padahal, menurutnya pada agenda jumpa pers kali ini bakal diulas mengenai lanjutan penanganan kesehatan masyarakat usai terdampak kabut asap.
“Intinya Kita merasa kecewa. Mereka (Dinkes Tanjab Barat, red) menganggap sepele persoalan ini. Yang sudah lalu dibiarkan berlalu,” ujar Silalahi.
“Padahal tidak demikian, meski kabut asap sudah terurai. Tetapi kita ingin tahu lanjutan dan sikap dari dinkes tentang penanganan korban yang sudah terdampak,” sambungnya.
Hal senada juga dituturkan Rita Gunawan, wartawan lain yang juga menjadi salah satu Kartini Jurnalisme di Kabupaten Tanjab Barat.
Rita merasa dilecehkan dalam menjalankan profesi kerjanya sebagai pencari dan penyebar informasi. Bahkan sikap Dinkes Tanjab Barat dinilai melebihi ambang batas kewajaran dalam memberikan pelayanan masyarakat atau sekedar menghormati tamu undangan.
“Itu sikap kurangajar. Kami sudah nunggu dari pagi sampai hampir tengah hari. Tapi tidak ada satupun pejabat yang mau nerima atau sekedar memberi penjelasan. Tahu-tahu dibatalkan sepihak. Padahal disini statusnya kami diundang,” papar Rita dengan nada kesal.
Ia juga menyayangkan sikap beberapa pejabat ASN Dinkes Tanjab Barat yang terkesan saling lempar tanggung jawab dan tidak bekerja secara profesional.
“Mereka kan pejabat. Sudah disumpah janji untuk melayani masyarakat. Bukan seperti ini cara kerjanya. Ada tugas dan kewajiban yang harus mereka jalankan supaya hak yang diambilnya benar-benar setimpal,” ujarnya singkat diamini beberapa awak media lain. (bin/tim)