SUARAPENA.COM – Kelompok usaha nasional Lippo, hari ini melaksanakan seremoni pemasangan atap (Topping Off) dua tower perdana Meikarta. Kedua tower itu merupakan gedung tertinggi di koridor Bekasi – Cikampek, sekaligus merupakan dua tower pertama dari total lebih dari 200 tower yang sedang dan akan dibangun dalam beberapa tahun kedepan.
“Dua tower ini senilai 1 Triliun yang dibangun dengan surat IMB nomor 503/096/B/BPMPPT, terletak di Meikarta CBD. Kegiatan topping off hari ini merupakan bentuk awal dimulainya pembangunan kota baru Meikarta,” kata Presiden Meikarta, Ketut Budi Wijaya, disela acara seremoni, Minggu (29/10/2017).
Ketut menambahkan, topping off ini merupakan bentuk komitmen pihaknya kepada para pembeli, yakni pembangunan dengan kecepatan tinggi. Setelah topping off dua tower ini, akan dilanjutkan dengan pembangunan tower-tower berikutnya, sesuai master plan yang ada.
“Kedepan, 50 gedung sudah akan mulai siap dihuni pada Desember 2018. Diharapkan dan diperkirakan akan menjadi bagian dari solusi kemacetan, kepadatan, dan tekanan sosial lainnya dari ibukota Jakarta. Meikarta dikelola dengan prinsip visi, keberanian, pengelolaan solid, kecepatan, dan sistim keuangan yang sehat,” jelasnya.
Topping Off dua tower hari ini, dihadiri Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, didampingi CEO Lippo Group, James Riady, Presiden Meikarta, Ketut Budi Wijaya, Dirjen Imigrasi, Ronny F Sompie, serta Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan.
Respon positif disampaikan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya. Luhut mengatakan, Meikarta berpotensi menjadi kawasan ekonomi khusus.
“Kasih waktu kami sebulan kedepan. Kita (pemerintah) jadikan Meikarta sebagai kawasan ekonomi khusus. Dalam waktu dekat, kami akan rapatkan dengan menteri terkait dan akan saya sampaikan ke bapak (Presiden-red) langsung. Kita harus berpikir jauh ke depan. Saya beruntung melihat ini sekarang,” tuturnya.
Luhut menegaskan, perizinan Meikarta sudah beres dan tidak bermasalah. Dengan demikian, tidak perlu ada lagi pihak-pihak yang mempersoalkan perizinan. Dia meminta masyarakat tidak berpikir negatif terhadap suatu perubahan, seperti yang dilakukan Lippo Group dalam membangun kawasan Kota Mandiri di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
“Bangsa ini jangan cepat putus asa. Pak James mempertaruhkan reputasinya selama 67 tahun (untuk membangun Meikarta-Red). Kawasan ini menciptakan kesempatan kerja, hampir 90 persen anak bangsa bekerja disini,” tegasnya.
Bahkan, Luhut mengaku tertarik dengan informasi harga hunian yang ditawarkan. Dengan luas sekitar 23 meter persegi (tipe studio), hunian di dipasarkan dengan harga Rp. 127 juta. “Dengan cost hampir sama dengan rumah murah yang dibangun pemerintah, kenapa Lippo bisa bikin murah, kita (pemerintah pusat) tak bisa?,” tanyanya menandaskan. (abd)