SUARAPENA.COM – Sekretaris Daerah Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Provinsi Jambi, Ambok Tuo mengaku serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) masih jauh dari target 100 persen.
“Kalau tidak salah serapan kita baru 28 persen. Sebagian pekerjaan fisik saat ini sudah mulai terlaksana, hanya menunggu waktu,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/5/2017).
Diakuinya, rendahnya jumlah persentase serapan APBD akibat belum adanya laporan kegiatan yang masuk, karena kegiatan masih berjalan.
Ambok Tuo juga menilai, lambanya realisasi serapan APBD tahun 2017 lantaran terkendala banyak jabatan yang belum terisi definnitif, atau masih dijabat oleh pelaksana tugas.
“Makanya perkerjaan di masing-masing SKPD sedikit terhambat,” ujarnya.
Ironisnya, jumlah serapan anggaran yan diakui Sekda tidak sejalan dengan data yang diperoleh dari BPKAD Tanjab Barat.
Kasubag Keuangan BPKAD Tanjab Barat, Avis saat dijumpai di ruang kerjanya mengatakan, per tanggal 28 April 2017, serapan APBD dari seluruh kegiatan baik fisik maupun non fisik baru mencapai kisaran 13 persen. Presentasi ini berarti lebih jauh dari target serapan yang diungkapkan oleh sekretaris daerah setempat.
Sayangnya, Avis engan memberi penjelasan lebih lanjut besaran serapan di bidang fisik di setiap SKPD yang menjadi sorotan seperti Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, dan juga bagian umum Setda Tanjung Jabung Barat.
“Saya tidak punya wewenang untuk itu, langsung temui kabag keuangan,” ujanya singkat.
Sementara itu, tokoh masyarakat Tanjung Jabung Barat, Rudi menyanyangkan minimnya serapan APBD tahun 2017 ini. Dia berharap pemerintah Tanjung Jabung Barat tanggap dan segera mengambil langkah antisipasi, agar pekerjaan segera terealisasi dan bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Persoalaan seperti ini jangan dianggap sepele. Setidaknya per triwulan serapan APBD dipublikasikan. Supaya masyarakat tahu apa yang dikerjakan pemerintahnya,” tegasnya. (ded)