Suarapena.com, JAKARTA – Overthinking, atau berpikir berlebihan, merupakan kebiasaan yang mengganggu banyak orang. Sering kali, ini terjadi ketika seseorang terjebak dalam siklus pemikiran yang tak berujung, terus menganalisis situasi atau kejadian tanpa henti. Hal ini dapat menciptakan kecemasan, stres, dan bahkan gangguan tidur, serta merusak kualitas hidup.
Pada tingkat yang lebih serius, overthinking dapat berhubungan dengan gangguan kecemasan yang mengganggu keseimbangan psikis.
Mengapa Overthinking Bisa Terjadi?
Orang yang mengalami overthinking sering kali merasa kesulitan mengendalikan pikiran mereka. Mereka bisa terjebak dalam analisis yang berlebihan terhadap suatu keputusan atau kejadian, membayangkan skenario terburuk, dan meragukan setiap langkah yang diambil.
Bahkan, kecemasan yang tinggi sering kali muncul, membuat mereka takut akan keputusan yang salah atau konsekuensi buruk yang mungkin terjadi.
Ciri-Ciri Seseorang Mengalami Overthinking
Overthinking tidak hanya mengganggu pikiran, tetapi juga kehidupan sehari-hari. Beberapa ciri khas dari orang yang mengalami overthinking antara lain:
1. Kesulitan Menghentikan Pikiran
Pikiran berulang tanpa henti akan membuat seseorang merasa terjebak, kesulitan untuk fokus, dan mudah teralihkan dari kegiatan lain.
2. Melakukan Analisis Berlebihan
Sering menganalisis setiap detail situasi, mencoba meramalkan segala kemungkinan, dan mengkhawatirkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.
3. Kecemasan yang Tinggi
Seseorang yang mengalami overthinking cenderung merasa cemas berlebihan tentang masa depan atau hasil dari tindakan yang mereka lakukan.
4. Kesulitan Mengambil Keputusan
Rasa takut akan membuat keputusan yang salah sering kali menghalangi seseorang untuk membuat keputusan dengan percaya diri, mereka terjebak dalam ketidakpastian.
Faktor Penyebab Overthinking
Berbagai faktor bisa memicu seseorang mengalami overthinking, antara lain:
1.Ketakutan akan Keputusan yang Salah
Rasa cemas akan membuat keputusan yang buruk bisa mendorong seseorang untuk terus menganalisis setiap langkah mereka.
2.Pengalaman Traumatis atau Kekhawatiran Masa Lalu
Pengalaman buruk yang pernah terjadi bisa membuat seseorang khawatir akan mengulanginya, dan akhirnya mereka terjebak dalam pemikiran negatif.
3.Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan umum atau obsesif-kompulsif dapat memperburuk kebiasaan overthinking.
Cara Mengatasi Overthinking
Meskipun overthinking bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini:
1. Mencari Bantuan Profesional
Jika overthinking mengganggu kehidupan, sebaiknya mencari bantuan dari seorang profesional seperti terapis. Terapis dapat membantu mengatasi kecemasan dan memberi solusi untuk menangani pemikiran berlebihan melalui pendekatan seperti Terapi Perilaku Kognitif (CBT).
2. Praktikkan Strategi Coping Positif
Meditasi, yoga, menulis, atau berolahraga dapat membantu merelaksasi pikiran dan mengalihkan fokus dari kekhawatiran yang tak berujung.
3. Fokus pada Pencarian Solusi
Alihkan perhatian dari kekhawatiran tak berujung dengan memusatkan perhatian pada solusi praktis yang dapat diambil untuk mengatasi masalah yang ada.
4. Batasi Penggunaan Media Sosial
Terlalu sering mengakses media sosial dapat memperburuk overthinking. Bandingkan diri dengan orang lain atau terjebak dalam gambaran hidup sempurna yang ditampilkan online dapat memicu kecemasan. Batasi waktu penggunaan media sosial agar lebih sehat bagi mental.
5. Terapkan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat, termasuk makan makanan bergizi, berolahraga teratur, dan cukup tidur, dapat mendukung kesehatan mental yang lebih baik. Hindari konsumsi alkohol dan kafein yang dapat memperburuk kecemasan.
Overthinking memang bisa memengaruhi kualitas hidup, tetapi dengan cara yang tepat, kondisi ini dapat diatasi. (sp/sh)