Menurutnya, bukan perkara mudah baginya yang sehari-harinya berprofesi sebagai jurnalis di Yogyakarta untuk bisa mewujudkan impian tersebut. Dengan penghasilan per bulan yang bisa dikatakan minim, pria muda ini harus menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membayar cicilan KPR.
Galuh mengaku mengajukan KPR tahun 2006 dengan harga masih di bawah Rp100 juta. Namun, rumah yang dibangun di wilayah Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, DIY itu baru ia tempati pada tahun 2015, karena ketika itu daerahnya masih sepi.
“Tertarik mengikuti program satu juta rumah karena murah seiring dampak dari globalisasi dan hiruk pikuk perkotaan,” imbuhnya.
BTN menyelenggarakan program satu juta rumah ini melalui KPR BTN Subsidi, yakni kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan, serta tetap sepanjang jangka waktu kredit. Dikutip dari laman BTN, KPR BTN Subsidi yang ditawarkan terdiri atas KPR untuk pembelian rumah tapak, dan rumah susun.