“Idealnya, untuk menghasilkan rumah dengan harga maksimal Rp 123 juta dengan kualitas yang masih terjaga, itu HPTnya ada di kisaran Rp 150 ribu per meter persegi,” sebut Nur.
Tahun 2017 ini, pihaknya menargetkan pembangunan 500 unit rumah murah bersubsidi di sejumlah wilayah, seperti Kulon Progo, dan Bantul.
Sejak program itu digulirkan pemerintah dan dengan harga masih di kisaran Rp 40 juta per unit, REI DIY sudah membangun sekitar 10 ribu unit rumah, dengan rata-rata konsumennya adalah PNS, dan swasta. Termasuk sebagian untuk anggota TNI/Polri.
“Kerjasama pengembang dengan bank ini cukup membantu, sebab melalui KPR FLPP itu sebenarnya pemerintah ingin menekan biaya cicilan bulanan dari KPR-nya. Kalau memakai mekanisme normal, sekarang bunga KPR ada yang 8 persen per 2 tahun,” jelasnya. (can)