SUARAPENA.COM – Peduli hutan berawal dari rumah, demikian menurut Indra Setia Dewi selaku Marketing & communications Manager Forest Stewardship Council (FSC) di Pabrik Faber-Castell Indonesia bilangan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (15/10/2018).
Indra Setia Dewi menjelaskan, FSC mengembangkan standar sertifikasi pengelolaah hutan sebagai perangkat untuk membedakan produk yang mengutamakan keberlangsungan hutan.
“Standar sertifikasi SFC ini mendorong konsumen dan industri untuk memilih bahan baku kayu dan kertas dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab,” jelasnya.
Pengelolaan hutan yang bertanggung jawab berdasarkan standar sertifikasi FSC, kata Dewi, adalah pengelolaan hutan yang mengutamakan keseimbangan tiga pilar yaitu lingkungan, sosial, dan produksi.
“Produk yang menggunakan bahan baku kayu dan kertas dari hutan yang bersertifikat FSC dapat dikenali dengan adanya tanda FSC pada produknya,” imbuh Dewi
Menurut Dewi, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Forest Stewardship Council telah mengadakan program edukasi konsumen Peduli Hutan Berawal Dari Rumah. Program edukasi ini dilakukan di lingkungan pelajar dan pengunjung supermarket melalui program FSC Goes to School dan FSC Corner.
Guna mendukung program tersebut, FSC mengadakan kegiatan kunjungan ke pabrik pensil Faber-Castell yang menggunakan bahan baku kayu dari hutan yang telah bersertifikat FSC.
“Melalui Program Peduli Hutan Berawal Dari Rumah, FSC bertujuan mengedukasi konsumen mengenai pentingnya konsumen menjaga keberlanjutan hutan, serta peran produsen yang telah bersertifikat FSC dalam memanfaatkan sumberdaya hutan secara bertanggung jawab,” tegas Dewi.
Sementara V Sapto Putranto-Manager QA A.W Faber-Castell Indonesia, mengutip CEO Faber-Castell Count Anton-Wolfgang von Faber-Castell,
“Seseorang tidak perlu menjadi seorang visioner untuk menyadari betapa pentingnya melestarikan sumber daya alam untuk generasi yang akan datang,” kata Sapto.
Sebagai salah satu perusahaan bersertifikasi FSC, Faber-Castell turut berperan dalam produksi barang dengan bahan ramah lingkungan.
“Seperti kayu dengan sertifikasi FSC untuk beberapa produk utama kami. Ini berarti bahwa bahan kayu diambil dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab. Semua proses ini berkontribusi terhadap pelestarian planet kita,” pungkas Sapto Putranto. (sng)