Hal yang sama juga akan kita temukan di mall-mall, khususnya mall milik Lippo Group, dan di sejumlah perkantoran. Konter-konter penjualan properti di kota Meikarta dengan staf penjualan yang rajin menawarkan barang dagangannya juga makin banyak terlihat.
Hampir semua informasi yang ditawarkan dalam beragam media tersebut, menjual mimpi baru warga kota. Meikarta seolah menjajakan cara hidup yang sangat berbeda dibandingkan dengan yang sudah dilakukan umumnya warga kota saat ini.
Mulai dari desain, visual dan aneka paket promosi memang disiapkan dengan begitu cermat dan sangat menarik.
Tagline dari iklan yang didengungkan berkali-kali membuat otak kita mau tak mau merekam jika Meikarta nantinya bakal menjadi kota paling modern dengan infrastruktur dan fasilitas hidup sangat lengkap, akses yang mudah, lingkungan asri nan nyaman dan sederet kata ideal lainnya. Betapa tidak, jika dilihat secara kasat mata, kawasan seluas 500 hektar itu memang terhubung dengan segala macam fasilitas strategis.
Jarak ke Jakarta yang tak sampai 35 kilometer di pinggir tol Jakarta-Cikampek, akses ke sejumlah kawasan industri dan perdagangan di Cikarang dan Bekasi, akses ke pusat Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi yang hanya sepelemparan batu (sekitar 3 kilometer) dan akses ke Bandung serta daerah lain makin mudah membuat lokasi, lagi-lagi lokasi, Meikarta seperti tak ada dua.
Selain jalan tol Jakarta-Cikampek, urusan transportasi dari dan ke Meikarta dijanjikan beragam fasilitas baru. Sebut saja, kereta api cepat Jakarta-Bandung, kemudian Patimban Deep Seaport, bandara internasional Kertajati dan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated Higway yang kini tengah dibangun, menambah nilai plus-plus Meikarta.
“Diperkirakan waktu penyelesaian pembangunan kereta cepat akan bersamaan dengan pembangunan 100 apartemen di Meikarta,” kata Karel (bukan nama sebenarnya), salah satu Sales Executive Meikarta saat disambangi di pusat pemasaran meikarta di Maxxbox, Orange County, Cikarang, Jawa Barat akhir pekan lalu.
Sekadar mengingatkan, proses peletakan batu pertama proyek kereta cepat Jakarta – Bandung dilakukan pada 21 Januari 2016 dan direncakan selesai pengerjaannya pada 2019 sampai 2020.
Proyek kereta sepanjang 142,3 kilometer yang menghabiskan dana Rp. 80 triliun itu dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai badan usaha perkeretaapian yang 60% sahamnya dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan 40% sisanya dikuasai China Railway International (CRI).
Meikarta yang digadang-gadang menelan investasi Rp 278 triliun ini merupakan proyek terbesar sepanjang 67 tahun sejarah berdirinya Group Lippo. Sebelumnya, Lippo sudah membangun beberapa ‘kota’, diantaranya Lippo Cikarang, Bukit Sentul Bogor dan Lippo Karawaci, Tangerang.
Bagi Lippo, gagasan Meikarta sesungguhnya bukan hal baru. Lippo Village atau dulu dikenal dengan nama Lippo Karawaci di Tangerang, berdiri di lahan seluas 1.300 hektare atau hampir tiga kali lipat Meikarta dengan kualitas lingkungan setara Eropa.
Kawasan ini sudah dibangun sejak 1991 oleh Lippo. Namun, Lippo menjanjikan Meikarta lebih dari semua yang pernah mereka bangun.
“Ini pembangunan kota baru ke sembilan namun akan terindah dan lengkap,” beber CEO Lippo Group, Dr. James Riady.
Dalam beberapa kesempatan, James menyebutkan pengembangan Meikarta bahkan akan mencontoh kota Shenzen di China. Shenzen yang pada tahun 80-an hanya kota kecil di utara Hong Kong, kini memang menjadi salah satu pusat bisnis paling penting di dunia
Menurut James, lokasi Meikarta berada di jantung ekonomi RI di koridor Jakarta-Bodetabek-Bandung yang berkontribusi sebesar 60% ekonomi nasional. Dari jumlah tersebut, 80% diantaranya berada di pusat Bekasi-Cikarang dengan penduduk yang akan mencapai 20 juta dalam waktu 15-20 tahun ke depan.
Direktur Lippo Design Institute Alwi Sjaaf juga berani mengatakan kalau Meikarta itu menyajikan keunikan pola desain New York City dengan traffic-efficient grid system dan satu taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Di tengah taman tersebut, disiapkan danau buatan besar yang mampu menampung 300 ribu meter persegi air yang juga berfungsi sebagai penanggulangan banjir.
Di Meikarta, dirancang jalan raya sistem grid yakni membuat hunian dengan sistem blok, dan dikombinasikan dengan jalan utama yang berukuran lebar. Desain Meikarta juga disebutnya sangat memperhatikan lingkungan hidup modern yang bersahabat dengan lingkungan. “Infrastruktur yang sangat up to date,” ucapnya.
Kembali James, dirinya menyebut, persiapan kota Meikarta sudah dimulai sejak 2014 dan mulai dibangun di 2016. Tahap pertama pembangunan di atas lahan seluas 22 Juta meter persegi.
“Tahap pertama akan selesai dalam tiga tahun dan keseluruhannya rampung dalam lima tahun. Pengerjaannya melibatkan 85.000 pekerja. Sebanyak 50 gedung akan siap dihuni pada Desember 2018,” tuturnya menandaskan. (*)