Suarapena.com, TOKYO – Jepang mengawali tahun 2024 dengan bencana alam yang dahsyat. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang wilayah Laut Jepang, tepatnya di prefektur Ishikawa, pada pukul 16.10 waktu setempat.
Getaran gempa dirasakan hingga Tokyo, yang berjarak sekitar 275 kilometer dari pusat gempa.
Gempa ini memicu peringatan tsunami setinggi 1 meter, yang terjadi di beberapa tempat di pesisir utara Jepang. Warga di daerah tersebut diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
Gempa ini juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, bangunan, dan fasilitas publik. Sejumlah kebakaran dan pemadaman listrik juga terjadi akibat gempa.
Menurut data terbaru dari pemerintah Jepang, gempa ini telah menewaskan 30 orang dan melukai 79 orang lainnya.
Korban tewas sebagian besar berasal dari prefektur Ishikawa, yang menjadi lokasi terparah gempa. Di sana, sekitar 200 bangunan roboh, termasuk sekolah dan rumah sakit.
Beberapa jalan juga mengalami retak-retak akibat pencairan tanah.
Gempa ini juga mengingatkan kembali bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada Maret 2011, yang menyebabkan kehancuran pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Namun, menurut Perdana Menteri Fumio Kishida, gempa kali ini tidak menyebabkan kerusakan pada pembangkit nuklir tersebut. Hanya ada laporan kebakaran di sebuah bangunan turbin yang sudah tidak berfungsi.
Gempa ini juga mengganggu transportasi di Jepang, terutama kereta peluru Shinkansen, yang tergelincir dengan sekitar 100 orang di dalamnya. Namun, tidak ada laporan korban luka akibat insiden tersebut.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Jepang merupakan salah satu negara yang sering mengalami gempa bumi, karena berada di perbatasan beberapa lempeng tektonik. (sp/bbs)