Suarapena.com, JAKARTA – GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit refluks gastroesofagus merupakan kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada atau dikenal dengan istilah heartburn.
Penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejalanya dan mengetahui cara-cara untuk mengatasinya.
Adapun penyakit GERD dapat memiliki gejala yang bervariasi, namun yang paling umum adalah:
1. Heartburn (sensasi terbakar di dada)
Gejala utama yang dirasakan penderitanya adalah rasa terbakar di bagian dada, yang seringkali semakin parah setelah makan atau saat berbaring.
2. Regurgitasi (mual atau asam yang naik kembali ke mulut)
Penderita GERD sering kali merasakan rasa asam atau pahit di mulut akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan.
3. Sakit Tenggorokan
Sensasi sakit atau gatal di tenggorokan akibat iritasi dari asam lambung yang naik ke bagian atas kerongkongan.
4. Batuk Kronis
Batuk yang tidak kunjung sembuh, terutama pada malam hari, bisa menjadi indikasi adanya GERD.
5. Kesulitan Menelan
Penderita sering mengalami rasa terhambat atau sulit saat menelan makanan atau minuman, yang disebabkan oleh peradangan di kerongkongan.
6. Asma atau Wheezing
GERD dapat memperburuk gejala asma atau bahkan menyebabkan serangan asma pada beberapa orang, terutama di malam hari.
Penyebab utama GERD adalah lemahnya otot sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang seharusnya mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Faktor-faktor yang dapat memicu atau memperburuk kondisi ini antara lain:
1.Konsumsi makanan berlemak, pedas, cokelat, atau kafein.
2.Merokok atau mengonsumsi alkohol.
3.Obesitas atau kelebihan berat badan.
4.Stres dan pola makan yang tidak teratur.
5.Kehamilan, di mana tekanan pada perut meningkat.
Lantas bagaimana cara Mengatasi GERD?
1. Perubahan Gaya Hidup
Menjaga Berat Badan Ideal: Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama GERD. Menurunkan berat badan dapat mengurangi tekanan pada perut dan mencegah asam lambung naik.
Makan dalam Porsi Kecil: Makan dalam jumlah kecil lebih sering, daripada makan dalam porsi besar, dapat membantu mencegah terjadinya refluks.
Hindari Makanan Pemicu: Menghindari makanan pedas, berlemak, atau minuman berkafein dapat membantu mencegah kambuhnya gejala GERD.
Menghindari Merokok dan Alkohol: Keduanya dapat mengendurkan LES dan memperburuk gejala GERD.
Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi: Meninggikan posisi kepala saat tidur dapat mengurangi risiko refluks saat tidur malam.
2. Perawatan Medis
Antasida: Obat-obatan ini dapat menetralkan asam lambung dan memberikan bantuan cepat terhadap gejala heartburn.
H2 Blockers dan Proton Pump Inhibitors (PPI): Obat-obat ini dapat mengurangi produksi asam lambung yang berlebih, membantu proses penyembuhan pada kerongkongan yang teriritasi.
Prokinetik: Obat ini dapat membantu mempercepat pengosongan lambung dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
3. Tindakan Bedah
Pada kasus GERD yang parah dan tidak merespons pengobatan, tindakan bedah seperti fundoplikasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki fungsi LES.
Jika gejala GERD terjadi lebih dari dua kali seminggu, atau tidak membaik dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Gejala yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti esofagitis, striktur esofagus, dan bahkan kanker esofagus.
GERD adalah penyakit yang cukup umum dan dapat mengganggu kualitas hidup jika tidak diatasi dengan tepat. Meskipun pengobatannya dapat bervariasi, perubahan gaya hidup yang sehat serta pengobatan medis yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang optimal. (sp/ai)