Scroll untuk baca artikel
Ekbis

Terangi Seluruh Pelosok Negeri, PLN Garap 76.900 Desa dan Kelurahan pada 2023

×

Terangi Seluruh Pelosok Negeri, PLN Garap 76.900 Desa dan Kelurahan pada 2023

Sebarkan artikel ini
Petugas PLN berjuang melalui area pelosok negeri untuk memperluas jaringan listrik.
Petugas PLN berjuang melalui jalan rusak di area pelosok negeri untuk memperluas jaringan listrik.

Suarapena.com, JAKARTA – Dalam upaya untuk memastikan kehadiran negara di setiap sudut negeri, Pemerintah bersama PT PLN (Persero) telah berhasil memberikan akses listrik ke 76.900 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia selama tahun 2023. Ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk menyediakan listrik yang adil, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa sebagai BUMN yang bertanggung jawab atas ketenagalistrikan nasional, PLN akan terus berusaha mendukung pemerataan akses listrik sebagai kebutuhan pokok masyarakat. “Listrik kini menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami bersama Pemerintah akan terus berusaha memperluas akses listrik hingga ke daerah 3T, sesuai dengan implementasi sila kelima Pancasila, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” kata Darmawan, dalam keterangan yang diterima Suarapena.com, Kamis (1/2/2024).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Darmawan menambahkan, dari total 83.637 desa dan kelurahan yang telah berlistrik di seluruh negeri, 76.900 di antaranya mendapatkan listrik dari PLN melalui program listrik desa (lisdes). Sementara itu, sumber listrik lainnya berasal dari non-PLN sebanyak 3.885 desa dan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) sebanyak 2.852 desa. Sehingga pada tahun 2023, rasio desa berlistrik (RDB) nasional telah mencapai 99,85%.

Berita Terkait:  PLN Diminta Siaga Bantu Korban Gempa Cianjur

Pada tahun 2023, PLN berhasil menerangi berbagai desa di berbagai periode. Pada triwulan pertama (Januari-Maret), sebanyak 76.110 desa dan kelurahan telah berlistrik. Pada periode ini, masyarakat di Kepulauan Aru merasakan langsung manfaat dari upaya PLN yang didukung oleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN), dengan pembangunan sistem listrik untuk 2.192 rumah tangga yang tersebar di 15 desa yang sebelumnya bergantung pada genset.

Upaya PLN untuk menerangi Indonesia berlanjut pada triwulan kedua (April-Juni) dengan realisasi 76.546 desa dan kelurahan, triwulan ketiga (Juli-September) mencapai 76.679 desa dan kelurahan, dan pada triwulan keempat berhasil meningkat menjadi 76.900 desa dan kelurahan.

Pada September 2023, beberapa desa di Flores akhirnya dapat menikmati listrik dari PLN. Sebelumnya, PLN telah membangun jaringan listrik untuk menyambung akses listrik bagi desa terpencil di Flores yang sebelumnya bergantung pada genset.

“Listrik adalah nadi perekonomian Indonesia, oleh karena itu kami berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio desa berlistrik dan rasio elektrifikasi. Dengan transformasi digital yang telah kami lakukan, kami yakin bahwa pada tahun 2024 akan ada peningkatan yang lebih signifikan. Ini adalah bagaimana kami mewujudkan sila kelima Pancasila dalam bentuk nyata, yaitu menerangi seluruh negeri,” ujar Darmawan.

Berita Terkait:  Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, PLN Pastikan Pasokan Andal dan Tidak Ada Kenaikan Tarif

Darmawan juga mengatakan bahwa program Lisdes sejalan dengan upaya nasional untuk mencapai Rasio Elektrifikasi 100%. Hingga Desember 2023, Rasio Elektrifikasi nasional telah mencapai 99,79%.

“Untuk dapat menyelesaikan mandat ini bukanlah hal yang mudah. Berbagai tantangan seperti jarak, cuaca, dan topografi ekstrem menjadi halangan yang tidak membuat PLN gentar dalam memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat,” tegas Darmawan.

PLN bersama pemerintah juga berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi dan memeratakan akses listrik kepada masyarakat melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Program ini adalah program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu yang mencakup pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN hingga pengisian token listrik perdana.

Sepanjang 2023, PLN berhasil merealisasikan program ini kepada 131.600 rumah tangga atau melebihi target 125 ribu rumah tangga. Penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial yang berdomisili di daerah 3T, dan/atau berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat layak menerima BPBL.

Berita Terkait:  PLN Rilis Laporan TCFD Pertama dalam Upaya Transisi Energi Rendah Karbon

Kehadiran listrik melalui berbagai program ini pun dirasakan langsung oleh masyarakat di Desa Atamali di Kabupaten Jayapura, Papua. Penjabat (Pj) Kepala Desa Atamali Edwin Tokoro mengungkapkan, bahwa selama ini masyarakat hanya mengandalkan genset dan aki untuk penerangan, sehingga hadirnya listrik 24 jam dari PLN sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat.

“Terima kasih kepada PLN dan Pemerintah yang telah hadir melistriki kampung kami. Jadi apa yang telah dilakukan Pemerintah dan PLN bagi masyarakat, kami sangat senang sudah ada listrik 24 jam, dan kami siap menjaga aset dan properti PLN dengan baik,” kata Edwin.

Kegembiraan atas hadirnya listrik juga disampaikan oleh Bahar (44), warga Dusun Peppae, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Berkat hadirnya listrik PLN di daerahnya, warga desa merasa sangat terbantu dalam penerangan untuk aktivitas belajar anak-anak di malam hari.

“Alhamdulillah setelah sekian lama kami menunggu, akhirnya listrik di dusun kami sudah menyala. Dulu anak-anak harus ke desa sebelah apabila hendak belajar pada malam hari, sekarang anak-anak sudah bisa belajar di rumah berkat listrik PLN,” ungkapnya. (sng/pr)