SUARAPENA.COM – Lima Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dari berbagai daerah mendatangi proyek hunian Meikarta milik Lippo Group. Kedatangan mereka ke sana didampingi oleh James Riady, Chief Executive Officer Lippo Group di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/10/2017).
Ketua Kadin Bali, AA Ngurah Alit Wiraputra, mengatakan proyek hunian ini menjadi magnet tersendiri bagi para pengurus Kadin dari berbagai daerah. Guna memuaskan rasa keingintahuannya, mereka lalu bertolak dari daerah asal menuju Kabupaten Bekasi.
“Konsep pembangunan Meikarta seperti ini layak dijadikan proyek percontohan untuk wilayah yang lain,” kata AA Ngurah Alit di Orange County, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Menurut dia, konsep pembangunan kawasan Meikarta menunjukkan suatu kota modern. Salah satunya adalah tidak adanya kabel listrik dan telepon yang menggantung di atas langit, namun sudah ditanam di lapisan tanah.
Selain itu, seluruh fasilitas juga saling terintegrasi dengan baik seperti kawasan perkantoran, hunian, mal, industri, pendidikan dan sarana lainnya.
“Konsep ini perlu dicontoh dan perlu dikembangkan karena ini sebuah kota milenia di mana generasi muda kita perlu melihat,” ujarnya.
AA Ngurah Alit juga mengapresiasi pihak pengembang yang menyediakan lahan seluas 100 hektar untuk dijadikan taman. Keberadaan taman itu dianggap sangat penting untuk penghijauan, sekaligus sarana kegiatan masyarakat.
“Sungguh luar biasa lahan seluas 100 hektar digunakan sebagai sarana umum. Kalau dinilai dari segi materi bisa dibayangkan (nilainya),” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, AA Ngurah Alit juga didampingi oleh Ketua Kadin Nusa Tenggara Timur Abraham Paul Liyanto, Kadin Kalimantan Timur-Kilit Laing, Kadin Jawa Tengah Zaeni dan Kadin Bandar Lampung F Heri Dian.
Dalam kesempatan yang sama, Kadin Bandar Lampung F Heri Dian menambahkan, proyek ini bisa dijadikan sebuah contoh untuk pemerintah yang menjadi mitra dengan pihak swasta dalam membangun kota yang bagus untuk kesejahteraan ke depan. Menurut dia, kesejahteraan itu dibangun secara sinergi antara pemerintah dengan pihak swasta.
“Pemerintah atau swasta tidak bekerja sendiri-sendiri tapi semua komponen itu harus menjadi mitra kerja sama dalam membangun kota modern,” kata Abraham.
Menurut dia, para pakar atau tenaga ahli sudah mendesain konsepnya dengan matang. Pengusaha sebagai pengembang, sedangkan pemerintah pembuat program sehingga bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Meikarta menjadi contoh yang baik. Semoga kerja sama Kadin dengan pemerintah menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya. (abd)