SUARAPENA.COM – Jadwal molor, sebagian besar warga yang ingin menyaksikan pelaksanaan kegiatan puncak acara lomba panjat pinang kecewa lantaran harus menunggu berjam-jam.
Panitia baru memulai kegiatan sekitar pukul 16.20 wib, atau molor selama hampir dua jam dari jadwal awal.
Akibatnya, warga menilai pihak Panitia Pelaksana (Panpel) lomba Panjat Pinang yang dihelat Pemkab Tanjab Barat dalam rangka memeriahkan Dirgahayu Kabupaten Tanjab Barat ke-53 kurang persiapan.
Pantauan media, saat pelaksanaan, sekurangnya tiga batang Pinang tumbang dan nyaris menimpa peserta dan penonton yang berada tak jauh dari lokasi.
Selain itu, beberapa pohon yang kondisinya sudah miring juga terpaksa tidak jadi digunakan lantaran takut roboh.
Sebagian peserta juga merasa kecewa lantaran pihak panitia tidak melaksanakan secara serentak.
Lantaran antrian bergiliran tidak dilakukan dengan tertib, terlihat beberapa regu/kelompok peserta yang sudah mendapat juara dengan serabutan memanjat pohon pinang berikutnya tanpa aba-aba dari pihak panitia.
Aan, salah satu warga yang menyempatkan hadir pada acara tersebut merasa kecewa setelah menunggu satu jam lebih namun acara tak kuncung dimulai.
“Sudah satu jam lebih kami nunggu disini panas-panasan. Kasihan, yang nonton. Padahal banyak juga yang bawa anak -anak kecil,” ujarnya ditemui disela kegiatan.
Padahal, lokasi Lomba di Area Road Race yang masih dikerjakan di Pelabuhan Roro Kualatungkal yang digunakan sebagai lokasi lomba nyaris tak tersedia sarana tempat berteduh.
Kondisi siang menjelang lomba juga terasa panas lantaran masih terkena langsung terik matahari. Sebagian penonton terpaksa berteduh di bawah kolong landai jembatan Roro.
“Jadi kesal juga kalau kayak gini. Kayanya panitia kurang persiapan, atau mungkin juga mereka tidak serius ngurus kegiatan ini. Yang jadi korban akhirnya peserta dan masyarakat yang awalnya sudah semangat mau nonton,” imbuh warga lain.
Selaku Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parpora) Kabupaten Tanjab Barat, Otto Riyadi beralasan molornya jadwal pelaksanaan lomba Panjat pinang dikarenakan terkendala pemasangan hadiah.
Panitia memilih pemasanangan hadiah dengan menggunakan bantuan mobil crane pinjaman dari Dinas PU Tanjab Barat yang baru datang sekitar pukul 10.30 wib.
Sayangnya, Otto Riyadi mengelak dan menolak menjabarkan total anggaran pemerintah yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
Selain anggaran pemkab, menurut Otto, pihaknya juga mendapat bantuan suntikan dana dari peran serta pihak ketiga diantaranya beberapa OPD dan perusahaan perbankan di Tanjab Barat.
Pada kegiatan lomba tersebut, Pemerintah Kabupaten menyiapkan total 53 pohon pinang yang akan diperebutkan para peserta secara beregu dengan rincian 43 pohon untuk peserta dewasa dan 8 pohon pinang untuk peserta anak-anak dengan batas usia maksimal setingkat sekolah dasar.
Selain barang pecah belah, panitia juga menyiapkan bonus uang senilai Rp 500 ribu untuk setiap pohon pinang.
“Totalnya saya belum tahu. Ada juga bantuan pastisipasi dari pihak ketiga baik OPD dan juga perbankan. Totalnya ada 53 pohon yang disiapkan tahun ini,” ujar Otto Riyadi sembari tergesa meninggalkan awak media.
Diduga, pihak panpel kurang teliti saat melakukan pemasangan batang pohon pinang yang digukanan untuk lomba sehingga ketahanannya diragukan dan bisa membahayakan para peserta dan penonton. (bin)