Scroll untuk baca artikel
Suara Sulsel

Petani Desa Kayu Loe Keluhkan Harga Pupuk dan Bantuan Pemerintah

×

Petani Desa Kayu Loe Keluhkan Harga Pupuk dan Bantuan Pemerintah

Sebarkan artikel ini

SUARAPENA.COM – Tidak terdaftar di RDKK salah satu petani desa Kayu Loe keluhkan harga pupuk non subsidi. Hal ini diungkapkan, Deda (45) salah satu petani jagung di Dusun Parang Labbua Desa Kayu Loe, Bantaeng Sulawesi Selatan.

Menurutnya luas kebun yang ia miliki kurang dari 2 hektar yang ia tanami jagung sebanyak 25 kg. Namun pada musim MT2 tahun ini dirinya terpaksa memakai pupuk Non subsidi dengan harga 300 ribu/zak karena namanya tidak terdaftar dalam Racena Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani RDKK pada wilayah kelompok tani di Desa Kayu Loe dan Kelurahan Onto.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Dirinya mengaku sudah menyetor berupa foto copy KTP, KK dan PBB letak objek pajak yang ia miliki, sayangnya dari dua kelompok yang ia masukkan datanya tak satupun muncul namanya dalam RDKK Kelompok Tani yang ada di Pengecer pupuk Subsidi.

“Tahun lalu dapat tapi musim tanam ini tidak padahal saya sudah kumpul foto copy KTP, KK, dan PBB di dua kelompok tapi tak satupun nama saya muncul di RDKK,” kesal Deda.

Berita Terkait:  Diplomasi Internasional Bidang Pertanian Harus Berbasis National Interest

Ia menambahkan, untuk pengadaan pupuk non Subsidi dirinya sudah mengeluarkan modal Rp.4.000.000 juta ditambah bibit dengan harga Rp 105,000/kg serta pengadaan Herbisida sebesar Rp.1.000.000, jika ditotal kurang lebih, 7.625,00, hal ini membuatnya mengeluh karena dirinya mengaku seumur hidup baru kali ini merasakan pahitnya jadi petani.

Tak hanya itu, kata Deda, situasi yang ia alami tambah membuatnya kecewa karena dari sekian banyak bantuan stimulus yang dikucurkan pemerintah yang diharapkan mampu meringankan beban di tengah kondisi covid-19, tak satupun muncul atas namanya.

Berita Terkait:  Bukan Petani Biasa di Jawa Barat, Petani Milenial Goes to Japan

“BLT- DD, BST, BNPT dan PKH tidak pernah dapat padahal sudah didata sama pemerintah Desa,” ungkapnya kepada awak media Jumat (28/5/2021) pukul, 16.39 WITA.

Dengan raut wajah yang sedih dirinya menujukkan pupuk Non Subsidi yang terpaksa dibeli walau harganya fantastis.

Laporan: Abdul Maris

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca