Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Banyak Kecurangan PPDB Jalur Zonasi, Apa Dong Langkah Tim Saber Pungli dan Ombudsman?

×

Banyak Kecurangan PPDB Jalur Zonasi, Apa Dong Langkah Tim Saber Pungli dan Ombudsman?

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, BEKASI – Tidak sedikit kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi. Baik pada tahap satu atau tahap dua di sekolah menengah atas negeri atau sekolah menengah kejuruan negeri (SMAN/SMKN) di Kota Bekasi.

Dari data di lapangan, ada beberapa temuan yang cukup menghebohkan warga Bekasi dalam hal PPDB SMAN/SMKN jalur zonasi ini.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Di SMAN 1 Kota Bekasi misalnya, ditemukan 97 nama Siti Aisyah dengan alamat berbeda-beda yang lolos PPDB jalur zonasi di sekolah tersebut. Sehingga, yang terjadi sekolah-sekolah dalam lingkaran 400 meter itu sudah penuh.

Adapun di sekolah lain juga terdapat hal serupa, seperti di SMAN 7, Ada calon peserta didik dengan alamat tinggal orang tuanya di Kecamatan Pondokmelati dengan titik koordinat berkisar 5 kilometer lebih tapi bisa masuk dalam jalur zonasi ini.

Berita Terkait:  Banyak Protes PPDB, Komisi X Desak Pemerintah Bentuk Satgas Pemantauan PPDB

Parahnya lagi di SMAN 13 Kota Bekasi ditemukan pula data calon peserta didik yang masuk dari jalur zonasi berasal dari wilayah Duren Sawit Jakarta Timur.

Dengan adanya kejanggalan-kejanggalan ini, maka tak heran jika banyak warga yang protes dan mempertanyakan hal tersebut.

“Ini kan tidak adil namanya, masa yang jauh-jauh dari luar kota bisa masuk, tapi yang jelas di depan mata tidak masuk,” keluh Ketua RT 08/08 Rudi Erlindo, Rabu (12/7/2023).

Sementara, Pemerhati Kebijakan Pelayanan Publik Bekasi, Didit Susilo menilai proses PPDB tahap satu dan tahap dua SMAN/SMKN di Kota/Kab Bekasi memang masih carut marut.

Karena menurutnya, masih ditemukan adanya indikasi kecurangan yang terstruktur, sistemik dan masif. Bahkan, menyulap dan memanipulasi data calon siswa agar lolos verifikator sekolah tujuan.

Berita Terkait:  PPDB di Bekasi Carut Marut, Tim Saber Pungli dan Ombudsman Diminta Turun Tangan

Berbagai modus kecurangan seperti membeli kursi, tiba-tiba ngekos, pindah Kartu Keluarga (KK), menumpang KK saudara atau orang lain yang tidak dikenal juga masih menyelimuti proses PPDB ini.

“Nah ini tugas Tim Saber Pungli Pemprov Jabar dan Ombudsman Jakarta Raya yang harus melakukan langkah konkret, mengumpulkan bukti di lapangan dan melakukan uji petik langsung, kan banyak pengaduan dari masyarakat, bertindak dong,” kata Didit saat ditemui di Bekasi pada Senin (10/7/2023).

Diketahui, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama jajarannya baru-baru ini mengunjungi SMAN 1 Kota Bekasi untuk memantau proses PPDB di sekolah tersebut.

Dalam pantauannya, ada 97 nama Siti Aisyah dengan alamat berbeda-beda yang lolos PPDB jalur zonasi di sekolah itu.

Ia juga menemukan adanya perpindahan domisili siswa dari alamat orang tua ke alamat saudara dengan kurun waktu kurang lebih satu tahun, yang dimana alamat tersebut masuk kedalam zonasi sekolah.

Berita Terkait:  Sidak ke SMAN 5 Semarang, Ganjar Pastikan PPDB Berjalan Lancar

“Jadi tadi pas kita sinkronkan terkait zonasi sekolah dan domisili siswa, memang didapati ada beberapa anak yang domisilinya tuh pindah dari rumah yang lama pindah ke zona tersebut, ini yang akan kita selidiki lebih lanjut,” kata pria yang akrab disapa Mas Tri, Senin (10/7/2023).

Soal adanya temuan itu, Tri mengaku akan melapor ke KCD wilayah III Jawa Barat dan Kemendikbud. Ia berharap Kemendikbud dapat mengevaluasi sistem PPDB jalur zonasi ini agar tujuan penerimaan siswa yang tinggal di sekitar sekolah dapat lebih maksimal ke depan.

“Jadi hal tersebut akan kita tindak lanjuti, dan akan kita up ke KCD Korwil 3, yang kemudian kita up juga ke Kemendikbud, yang dimana diperlukan adanya penyempurnaan sistem demi kenyamanan bersama,” pungkasnya. (Bo/Sp)

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca