Ir. Theo Sambuaga, Presiden Kelompok Lippo mengatakan, di Kota Internasional Meikarta akan ada infrastruktur dan fasilitas yang dibangun berskala dan bertaraf kualitas dunia.
“Ada tujuh pusat perbelanjaan atau mal dan komersial dengan total luasan 1.500,000 meter persegi,” katanya.
Selain itu, kata dia, ada Pusat Kesehatan dan Rumah Sakit Internasional, Pusat Keuangan Internasional (International Financial Center), 10 hotel internasional berbintang lima, perpustakaan Nasional (National Library).
“Ada Opera Theatre dan Art Centre, 100 sekolah dasar Internasional dan Nasional Plus, 50 SMP/SMA Nasional dan Internasional, tiga universitas nasional, dan Pusat Riset Industri,” katanya.
Adapula International Exhibition Centre, dan Indonesian Silicon Valley. Bakal dibangun juga lima pilar dan pusat-pusat inovasi seperti Innovative Infrastructure & Transportation, High Tech CBD & Research Hub, Business & Commercial Hub, Green Sustainable Living, dan Center for the Arts, Culture & Education.
Ia mengatakan, dana pengembangan kawasan Meikarta berasal dari total investasi kelompok Lippo sendiri dan mitra-mitranya. Selain itu, pada bagian tertentu, didukung dengan kemitraan investasi dari partners global diantaranya kelompok Mitsubishi, Toyota, Sanko Soflan yang sudah terlebih dahulu memulai pengembangan awal.
“Tahap pertama direncanakan selesai dalam waktu tiga tahun walaupun akan mulai dihuni Desember 2018. Meikarta dikelola dengan prinsip visi, keberanian, pengelolaan solid, kecepatan dan sistim keuangan yang sehat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pekerjaan pembangunan dan konstruksi di kawasan ini akan dikelola oleh Lippo sendiri bekerja sama dengan kontraktor-kontraktor nasional seperti Total Bangun Persada, Wika, PP dan lainnya. (ars)