Scroll untuk baca artikel
Suara Jabar

Keputusan Resmi Mengenai Vaksin COVID-19 Berbayar di 2024 Masih Dalam Penantian

×

Keputusan Resmi Mengenai Vaksin COVID-19 Berbayar di 2024 Masih Dalam Penantian

Sebarkan artikel ini
Pj. Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin.

Suarapena.com, BANDUNG – Bey Triadi Machmudin, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, mengatakan bahwa keputusan resmi tentang rencana vaksin COVID-19 berbayar di tahun 2024 masih dalam proses penentuan.

Untuk tahun 2023 ini, vaksinasi COVID-19 dipastikan tidak dipungut biaya karena masih dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Sebagian besar masih menggunakan APBN hingga tahun ini. Untuk tahun depan, kami masih belum mengetahui bagaimana,” ujar Bey di Bandung, Jumat (29/12/2023).

Berita Terkait:  Sembako Diberikan Bertahap bagi 150 Ribu Rumah Tangga Terdampak Covid-19

Dia menambahkan bahwa mereka masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat tentang mekanisme vaksinasi tahun 2024, apakah akan dikenakan biaya atau tetap gratis.

Menurut Bey, kebijakan tersebut akan tergantung pada kondisi COVID-19 di Indonesia, termasuk di Jawa Barat.

“Menteri Kesehatan menyatakan bahwa vaksinasi gratis akan berlaku hingga tahun ini, dan kita akan melihat apakah tahun depan akan dikenakan biaya atau tidak. Semua itu tergantung pada kondisi COVID-19,” katanya.

Berita Terkait:  Bantu Warga Terdampak Covid-19, HJCI Bagikan Paket Sembako

Bey berpendapat bahwa situasi COVID-19 di Jawa Barat relatif terkendali, salah satunya berkat penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat.

“Sepertinya COVID-19 sudah dapat dikendalikan dengan penerapan protokol kesehatan dan penggunaan masker oleh mereka yang sakit,” kata Bey.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Vini Adiani Dewi, mengungkapkan bahwa total kasus COVID-19 di Jabar adalah 1.395 per 27 Desember 2023, dengan penambahan kasus aktif sebanyak 67 orang, dan 598 orang telah sembuh.

“Kapasitas ruang rawat COVID-19 adalah 2,31 persen, masih aman di bawah lima persen. Kami memantau setiap hari,” katanya.

Berita Terkait:  Demi Kesehatan Masyarakat HMS Center Donasi 1 Miliar

Vini mengatakan bahwa varian COVID-19 yang saat ini menyebar masih varian Omicron dengan subvarian XBB.1.16, XBB.1.5, EG.5 dan juga JN.1. Subvarian Omicron yang sedang menyebar diketahui tidak menyebabkan kasus yang lebih parah.

“Varian ini lebih ringan karena merupakan turunan dari Omicron, tetapi penyebarannya cepat dan telah menyebabkan peningkatan kasus di negara lain. Di sini, karena kita lebih disiplin, penyebarannya tidak seburuk varian sebelumnya,” tuturnya. (sng/ant)