SUARAPENA.COM – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono mengungkapkan tekanan inflasi di DKI Jakarta pada bulan Juli 2017 mengalami penurunan.
“Inflasi bulan Juli tercatat sebesar 0,40 persen, sedikit lebih rendah dari inflasi bulan Juni 2017 saat Lebaran yang sebesar 0,46 persen,” katanya di Jakarta, (1/8/17).
Doni melanjutkan, dengan perkembangan ini, sejak awal tahun 2017 inflasi Jakarta mencapai 2,72 persen. Namun demikian, penurunan inflasi pasca bulan Lebaran di tahun ini tidak serendah tahun-tahun sebelumnya, 0,34 persen terkait dengan adanya kenaikan harga rokok, biaya pendidikan, dan masih meningkatnya beberapa tarif angkutan.
“Hal ini mengakibatkan inflasi Jakarta pada Juli 2017 tercatat lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 0,22 persen. Turunnya tekanan inflasi Jakarta pada Juli 2017, terutama didorong oleh turunnya harga-harga komoditas yang termasuk dalam kelompok bahan makanan. Kelompok bahan makanan hanya mencatat kenaikan indeks harga sebesar 0,06 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen,” paparnya.
Doni menambahkan, lebih rendahnya tekanan harga dari kelompok ini terutama didorong oleh deflasi atau turunnya indeks harga subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya, yang dipicu oleh turunnya harga beras sebesar 0,94 persen.
Stabilnya pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang menjadi indikator terjaganya suplai beras di Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, turunnya harga subkelompok komoditas daging dan hasil-hasilnya, serta bumbu-bumbuan, yang didorong terutama oleh penurunan harga daging ayam ras 3,54 persen, bawang merah 2,39 persen, bawang putih 7,79 persen, serta harga aneka cabai.
“Melimpahnya pasokan komoditas aneka cabai di pasar induk Keramat Jati merupakan faktor yang mendorong turunnya harga aneka cabai tersebut.
Sejalan dengan berakhirnya periode lebaran, tekanan harga dari kelompok sandang juga melemah,” ujarnya.
Kondisi ini ikut berkontribusi terhadap turunnya tekanan inflasi pada bulan Juli di Jakarta. Melemahnya tekanan harga pada kelompok sandang didorong oleh penurunan tekanan harga pada subkelompok komoditasnya seperti subkelompok sandang pria dewasa dan subkelompok sandang wanita dewasa.
Bahkan menurut Doni, pada subkelompok barang pribadi dan sandang lain mengalami deflasi sebesar 0,21 persen yang dipicu oleh turunnya harga komoditas emas. Perhiasan sebesar 0,43 persen yang disebabkan oleh turunnya permintaan terhadap komoditas tersebut. (gis)