Scroll untuk baca artikel
Suara Jabar

Lambatnya Birokrasi, Penanganan Wabah DBD Di Jatirahayu Terhambat 6 Orang Warga Dirawat

×

Lambatnya Birokrasi, Penanganan Wabah DBD Di Jatirahayu Terhambat 6 Orang Warga Dirawat

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, BEKASI — Wabah Demam Berdarah (DBD) di RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, membuat 6 orang warga masyarakat di satu RT harus dirawat di rumah sakit.

Dengan kejadian seperti ini, warga terutama pengurus RT 003/07 Kelurahan Jatirahayu berinisiatif untuk mengadakan penyemprotan yang disetujui oleh ketua RW 07 bapak Harus Setiawan. Dengan para RT-nya juga warga lainnya ikut bekerjasama swadaya mandiri terkait pelaksanaan kegiatan fogging penyemprotan nyamuk tersebut, Kamis (9/5/2024).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Penyemprotan (Fogging) ini dilakukan agar tidak bertambah lagi jumlah korban yang terkena DBD,” ungkap Ketua RW 07 Haris Setiawan.

Para warga sangat aktif, lanjut Ketua RW, mengatakan masyarakat yang ikut kegiatan ini memberikan support yang sangat baik untuk bersama – sama memberantas penyebaran nyamuk Demam Berdarah.

Berita Terkait:  Demi Ketahanan Pangan Disketapang Kota Bekasi Lakukan Ini saat Ramadan

“Kalau Menunggu dukungan ataupun bantuan dari pemerintah, pasti lebih lama birokrasi-nya yang ada penyebaran sarang nyamuk akan meluas serta kemungkinan bertambahnya korban akan lebih banyak,” ucap Haria ketika ditemui.

Anggota dewan Sodikin juga turut hadir serta memberikan pinjaman alat penyemprotnya untuk giat itu.

“Semoga saja dengan Inisiatif warga dan pemerintah khususnya di kota Bekasi melalui dinas kesehatan lebih dapat bekerja sama dalam hal mengakomodir. Juga sedikit lebih mempermudah birokrasinya,” harapnya.

Berita Terkait:  Bersama DLH Relawan Pegiat Lingkungan Grebek Sampah Di TPS Ilegal Bantaran Kali Cikeas Jatirangga

Hendrick Sihombing selaku Ketua DPD Kota Bekasi LSM GNRI, memberikan tanggapannya agar pihak terkait (pemerintah.red) lebih cermat dan fleksibel dalam mengakomodir kebutuhan warga. Jangan sampai birokrasi menghambat proses penanganan DBD.

“Karna dalam hal ini sudah ada beberapa korban yang terkena dampaknya dari wabah DBD khususnya di kelurahan jatirahyu,” pungkasnya.

Ikuti Juga Update Berita Kami Di Google News