Suarapena.com, JAKARTA – Pemerintah secara resmi membatalkan rencana pemberian diskon tarif listrik hingga 50 persen bagi 79,3 juta pelanggan listrik dengan daya 1.300 VA ke bawah. Kabar ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (2/6/2025).
Menurut Sri Mulyani, pembatalan ini disebabkan oleh kendala mekanisme penganggaran yang tak bisa diselesaikan tepat waktu. “Rencana diskon listrik untuk Juni dan Juli batal karena proses penganggaran lebih lambat dari yang diperkirakan. Jadi, kalau bulan Juni dan Juli tidak bisa dijalankan, kami putuskan untuk membatalkannya,” ujar dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya sempat mengumumkan salah satu program andalan pemerintah dalam paket stimulus ekonomi untuk kuartal II 2025, yakni diskon tarif listrik hingga 50 persen. Program ini diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat, terutama di masa libur sekolah.
“Momentum libur sekolah kita manfaatkan untuk memacu ekonomi dengan beberapa program stimulus yang sudah kami siapkan,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (26/5/2025).
Meski diskon listrik batal, pemerintah tetap menghadirkan lima stimulus ekonomi lain yang tak kalah menarik, antara lain:
1. Diskon Transportasi Umum
Tiket kereta api, pesawat, dan angkutan laut akan mendapat potongan harga khusus selama masa libur sekolah. Kesempatan emas buat jalan-jalan hemat bersama keluarga!
2. Potongan Tarif Tol untuk 110 Juta Pengendara
Para pemudik dan pelancong darat juga mendapat keuntungan besar dengan diskon tarif tol yang berlaku sepanjang Juni dan Juli.
3. Perluasan Bantuan Sosial
Bantuan kartu sembako dan pangan akan diberikan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama dua bulan penuh.
4. Bantuan Subsidi Upah (BSU)
Pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta dan guru honorer akan menerima tambahan dana untuk meningkatkan daya beli mereka.
5. Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Stimulus ini diperpanjang bagi para pekerja sektor padat karya sebagai insentif tambahan.
Jadi, walau diskon listrik batal, berbagai program lain siap menjadi penyemangat ekonomi masyarakat di tengah tantangan saat ini. (sp/pr)







