SUARAPENA.COM – Pesan persaudaraan dari Kampung Sawah untuk Indonesia, bahwa keanekaragaman adalah kekayaan. Di tengah ragamnya suku dan agama masyarakat Kampung Sawah, kerukunan tetap terjaga hingga saat ini.
“Saatnya kita naik satu level lebih tinggi dari toleransi, yaitu sebuah persaudaraan. Dalam persaudaraan ada sebuah kekuatan besar, tentunya harus kita arahkan untuk hal yang positif dan bermanfaat,” kata Ketua Panitia Silaturahmi Baraya Kampung Sawah, Ronald Mula Yansen, di Kampung Situ Rawagede Kulon, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/10/2018).
Kegiatan Silaturahmi Baraya Kampung Sawah, lanjut Ronald, juga dilakukan sekaligus dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober. Sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda, Baraya Kampung Sawah ingin menyampaikan pesan persaudaraan untuk Indonesia.
“Kami ingin saudara-saudara kita tahu bahwa dalam keragaman kita masih bisa tetap rukun, dan tidak ada gesekan yang tejadi disini. Saya rasa pesan ini penting untuk menjaga keutuhan NKRI,” ujar Ronald Mula Yansen.
Dia menambahkan, Komunitas Baraya Kampung Sawah bermula dari sebuah grup di jejaring media sosial Facebook, Kampoeng Sawah Tempo Doeloe (KSTD). Sejak lima tahun lalu grup ini dibuat, kegiatan kopi darat perdana dilaksanakan pada 13 Januari 2018 lalu.
“Kopi darat pertama dulu di rumah Bang Zakaria Sukardi, ketua kami Banu Istoto yang akrab disapa Bang Banu,” ungkap Ronald.
Video:
Tokoh Masyarakat Kampung Sawah Bicara Tentang Persaudaraan Di Tengah Perbedaan
Momen Sumpah Pemuda, Baraya Kampung Sawah Silaturahmi
Ada semboyan khas dari Komunitas Baraya Kampung Sawah, dengan ribuan anggota yang sudah menyebar tidak hanya tinggal di Kampung Sawah.
“Para baraya atau braya yang maksudnya adalah persaudaraan punya semboyan ‘Biar Sawah Hilang – Persaudaraan Tetap Abadi’.” pungkas Ronald Mula Yansen. (sng)