Scroll untuk baca artikel
HeadlinePar-Pol

Soal Aksi 299, Pengamat Minta Jangan Terprovokasi dan Hormati Menko Polhukam

×

Soal Aksi 299, Pengamat Minta Jangan Terprovokasi dan Hormati Menko Polhukam

Sebarkan artikel ini
ilustrasi komunis
foto ilustrasi aboutislam.net

SUARAPENA.COM – Menanggapi adanya kabar gerakan dari Presidium Alumni 212 akan menggelar aksi pada Jumat (29/9/2017) dalam melawan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI), Pengamat Politik dari Indo Survey & Strategy, Herman Dirgantara mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi.

“Menko Polhukam Wiranto telah mengeluarkan pernyataan resmi soal isu PKI agar tidak memperkeruh situasi. Ini layak dihormati demi edukasi politik publik. Untuk itu, saya berharap publik tidak terprovokasi dalam Aksi 299 tersebut,” ungkap Herman, dalam keterangan pers yang diterima suarapena.com, Senin (26/9/2017).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Menurutnya, Aksi 299 yang juga mengangkat isu PKI seharusnya menghormati himbauan Menko Polhukam Wiranto. Dia pun menilai, Aksi 299 sah-sah saja dilakukan, namun tidak perlu dijadikan ajang memperkeruh stabilitas politik nasional dengan kembali menghembuskan isu PKI.

“Ini menunjukkan teman-teman Presidum Alumni 212 seolah kurang peka. Aksi 299 sah saja dilakukan, tapi apa ini bebas kepentingan politik? Ini jelas tidak relevan dalam upaya pendidikan politik,” sambung Herman.

Sebelumnya, Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Ma’arif menyampaikan, aksi 299 akan digelar dalam rangka mendesak Dewan Perwakilan Rakyat menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat.

“Kami akan dorong anggota DPR untuk menolak Perppu tersebut,” ujar Slamet seusai bertemu dengan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin (25/9/2017).

Selain itu, aksi tersebut juga meminta DPR menolak dan melawan kebangkitan PKI yang indikasinya semakin menguat dalam beberapa waktu terakhir. (sng)

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca