Scroll untuk baca artikel
Suara Jambi

Warga Kota Kuala Tungkal Kesulitan Kubur Jenazah, Ini Alasannya

×

Warga Kota Kuala Tungkal Kesulitan Kubur Jenazah, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
Kesulitan Kubur Jenazah
Warga Kota Kuala Tungkal kesulitan Kubur Jenazah. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan ketersediaan lahan menjadi masalah baru bagi warga Kota Kuala Tungkal.

SUARAPENA.com – Warga Kota Kuala Tungkal kesulitan Kubur Jenazah. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan ketersediaan lahan menjadi masalah baru bagi warga Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Warga setempat mulai kesulitan untuk memakamkan anggota keluarga mereka yang meninggal dunia lantaran sempitnya lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

‪”Tidak ada tanah yang bisa digunakan lagi. Kami terpaksa membeli tanah untuk pemakaman amggota keluarga yang meninggal,” ungkap warga setempat, Ikmal, Kamis (9/3/2017).

Keluarganya melakukan pemesanan sepetak tanah sejak jauh hari untuk sekedar mendapatkan lahan tempat pemakaman. Hal ini dilakukan lantaran tidak jarang terjadi pemakaman tumpang tindih.

Berita Terkait:  Harga Komoditi Pinang Kian Merosot, Petani Hanya Bisa Pasrah

Menurut pria yang akrab disapa Koko, penyempitan lahan TPU juga kerap terbentur dengan adanya pembukaan lahan baru yang dilakukan warga untuk berebut melakukan pembangunan gedung bertingkat.

Hampir semua TPU yang berada di dalam Kota Kuala Tungkal tidak lagi mempunyai sisa lahan. Diantaranya TPU Jl. Sriwijaya, TPU Lorong Obat Nyamuk, TPU Jl. Siswa, TPU Balai Marga, TPU Jl. Kalimantan, TPU JL. Kelapa Gading, serta di TPU JL. Lorong Banten yang hampir terisi penuh.

Berita Terkait:  Harga Komoditi Pinang Kian Merosot, Petani Hanya Bisa Pasrah

Salah satu TPU yang masih menyisakan lahan hanya terlihat pada lokasi pemakaman umum di Lorong Keramat, san Jl. Siswa Ujung.

Hal senada juga dialami warga lainnya, Sunar yang harus memesan lahan dengan modal yang tidak sedikit. Biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp2,5 juta, termasuk upah gali kubur.

“Makam ini sudah penuh sejak 15 tahun lalu. Bahkan saya sudah membeli tanah untuk keluarga,” sambungnya.

Berita Terkait:  Harga Komoditi Pinang Kian Merosot, Petani Hanya Bisa Pasrah

Menindaklanjuti masalah ini, Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat tengah mengupayakan penyediaan TPU mulai dari tingkat RT hingga tingkat Kecamatan.

Pemerintah setempat tengah menggodok lokasi TPU tingkat kecamatan yang nantinya bisa digunakan dengan tidak memberatkan warga.

‪”Kita sedang berusaha supaya ada TPU dari mulai kecamatan, kelurahan hingga tingkat RT. Pemkab nantinya akan mencari lokasi TPU yang sesuai sehingga orang yang mengantar jenazah menuju TPU tidak terlalu jauh,” kata Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Amir Sakib. (ded)