Scroll untuk baca artikel
HeadlineNews

Alumni Unhan Sebut TNI Intelektual Pilar Penting Wujudkan Profesionalisme TNI Modern

×

Alumni Unhan Sebut TNI Intelektual Pilar Penting Wujudkan Profesionalisme TNI Modern

Sebarkan artikel ini
Ketua Alumni Universitas Pertahanan (Unhan) RI periode 2018-2023, Heru Budi Wasesa.
Ketua Alumni Universitas Pertahanan (Unhan) RI periode 2018-2023, Heru Budi Wasesa.

Suarapena.com, JAKARTA – Universitas Pertahanan (Unhan) RI yang didirikan pada 2009 menjadi instrumen strategis dalam mencetak “TNI Intelektual” guna mendukung peningkatan profesionalisme Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang adaptif terhadap tantangan global. Hal ini ditegaskan oleh Heru Budi Wasesa, Ketua Alumni Universitas Pertahanan (Unhan) RI periode 2018-2023, dalam paparannya mengenai transformasi pendidikan pertahanan.

“Unhan hadir untuk membentuk TNI yang profesional dalam kaidah intelektual. TNI tidak hanya berfokus pada tempur, tetapi juga memiliki sisi intelektual yang kuat,” ujar Heru, Minggu (5/10/2025).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Pembangunan Unhan, yang diinisiasi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berdasarkan rekomendasi Seskoad dan Kementerian Pertahanan, dirancang sebagai wadah integrasi pemahaman militer dan sipil. Unhan membuka program pascasarjana (S2) yang juga menerima mahasiswa sipil melalui beasiswa negara, termasuk profesional dari berbagai perusahaan.

“Berbagai jurusan dibuka, seperti strategi perang total, energi, manajemen pertahanan, dan diplomasi, yang disesuaikan dengan dinamika geopolitik dan geostrategi global,” jelas Heru yang merupakan alumni angkatan kedua Unhan (Tahun 2010).

Berita Terkait:  Puan Harap TNI Semakin Profesional, Modern, dan Jadi Kebanggaan Bangsa di HUT ke-80

Heru menekankan bahwa Unhan merupakan bagian dari upaya transformasi TNI menuju institusi yang profesional dan intelektual. Kolaborasi internasional melalui komunitas Internastional Civil Defense Organisation (ICDO), dengan negara seperti Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat turut memperkaya wawasan dan teknologi pertahanan.

“TNI bertransformasi menjadi tentara profesional sesuai tuntutan zaman. Undang-undang TNI yang baru justru mengukuhkan profesionalisme mereka, termasuk dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti keamanan siber dan perlindungan WNI di luar negeri,” paparnya.

Heru juga menyoroti kebijakan penambahan jumlah Komando Daerah Militer (Kodam) dari 15 menjadi 21 di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini dinilai strategis untuk mengoptimalkan pengawasan dan perlindungan sumber daya alam (SDA) di luar Jawa.

“Kekuatan TNI selama ini terpusat di Jawa, padahal SDA terbesar ada di Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Sumatera. Penambahan Kodam memperkuat kedaulatan di daerah kaya SDA,” ujarnya.

Berita Terkait:  Perbaikan Gizi dan Penggerak Ekonomi Rakyat, G8N Tegas: MBG Jangan Dipolitisasi

Sebagai mantan ketua alumni, Heru mengungkapkan bahwa ribuan lulusan Unhan, termasuk dari kalangan sipil, merupakan potensi bangsa yang perlu diberdayakan. Ia telah menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah era Presiden Joko Widodo, yang diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Alumni Unhan tersebar di berbagai sektor. Mereka siap berkontribusi untuk bangsa, baik di level kebijakan maupun operasional,” tegas Heru.

Unhan kini telah berkembang dengan program diploma di Atambua, S1 di Sentul, S2 di Salemba, dan S3. Program S1 Unhan khususnya dirancang untuk mencetak kader muda yang tangguh secara disiplin, keilmuan, dan pengabdian.

Di usia TNI ke-80, Heru berharap TNI terus mempertahankan profesionalisme, intelektualitas, loyalitas, dan kedisiplinan tinggi. Ia menegaskan bahwa TNI dan masyarakat harus bersatu, tanpa dikotomi, untuk membangun bangsa.

Berita Terkait:  Pidato Presiden Prabowo Subianto di HUT ke-80 TNI Tegaskan Sejumlah Hal

“TNI adalah rakyat. Dari pengalaman saya bersekolah di Unhan, pola pikir TNI sangat terbuka dan sipil. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu negatif,” pungkas Heru.

Heru juga mengingatkan warisan intelektual TNI melalui buku “Fundamentals of Guerrilla Warfare” karya Jenderal Abdul Haris Nasution, yang dipelajari di Pentagon AS dan diakui sebagai strategi yang digunakan Vietnam di bawah Jenderal Vo Nguyen Giap.

Unhan, yang dinisiasi oleh SBY, dikembangkan lebih lanjut pada era Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto, hingga kini bertransformasi menjadi World University. Unhan juga tercatat menganugerahkan gelar profesor kehormatan kepada Megawati Soekarnoputri.

Perlu diketahui, Ketua Umum Ikatan Alumni Unhan periode 2025-2030 saat ini adalah Dave Laksono, politisi Partai Golkar dan Wakil Ketua Komisi I DPR yang dilantik pada April 2025. Ia meneruskan kepemimpinan Ketua Alumni Unhan sebelumnya yakni Heru Budi Wasesa (2018-2023). (sng)

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca