Scroll untuk baca artikel
PendidikanSuara Jabar

Angklung di Sekolah Dasar, Lestarikan Warisan Budaya

×

Angklung di Sekolah Dasar, Lestarikan Warisan Budaya

Sebarkan artikel ini
Murid-murid di Sekolah Dasar Priangan Istiqomah Bandung tampak serius mengikuti ekstrakurikuler angklung.

Suarapena.com, BANDUNG – Alat musik angklung, yang terbuat dari bambu dan memiliki suara khas, telah menjadi daya tarik tersendiri di sekolah dasar.

Diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya, angklung menjadi bagian penting dalam mengenalkan seni tradisional kepada generasi penerus.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Di Sekolah Dasar Priangan Istiqomah Bandung, para murid tidak hanya mengenal angklung, tetapi juga memainkannya sebagai bagian dari kurikulum.

Berita Terkait:  Mendikbud Fokus Penguatan Pendidikan Karakter dan Pemerataan Pendidikan Berkualitas

Setiap hari Jumat, mereka berpartisipasi dalam ekstrakurikuler angklung dengan bimbingan guru dari Saung Angklung Udjo.

Mulai dari kelas 2 hingga kelas 6, murid diajarkan cara memegang dan memainkan angklung.

Kekompakan dalam bermain angklung menjadi nilai utama, karena alat musik ini bisa dimainkan oleh banyak orang secara bersama-sama.

Entin Watyatin, Kepala Sekolah SD Priangan Istiqomah, menjelaskan bahwa pelajaran angklung sudah menjadi kewajiban bagi murid di sekolahnya.

Berita Terkait:  Mendikbud Fokus Penguatan Pendidikan Karakter dan Pemerataan Pendidikan Berkualitas

Beberapa murid bahkan dibina lebih lanjut untuk mengikuti kejuaraan tingkat Sekolah Dasar.

“Melalui angklung, karakter murid terbentuk dan kekompakan di antara mereka semakin kuat,” kata Entin, Selasa (2/7/2024).

Lebih jauh, Entin menyampaikan bahwa pembelajaran seni budaya sejak dini bertujuan agar generasi muda lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya.

Karena itu, dia berharap ekstrakurikuler seperti ini dapat diterapkan di seluruh sekolah dasar di Kota Bandung, sehingga seni tradisional terus hidup dan berkembang.

Berita Terkait:  Mendikbud Fokus Penguatan Pendidikan Karakter dan Pemerataan Pendidikan Berkualitas

Sementara, Sello salah satu murid kelas 6, mengaku awalnya tidak tertarik dengan angklung. Namun, setelah mencoba dan melihat, dia menyadari betapa menyenangkan bermain alat musik ini.

“Ternyata asyik juga, kita bisa main musik dengan menggoyangkan angklung,” kata Sello. (sp/pr)