Suarapena.com, SUKABUMI – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengunjungi warga Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, yang terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah.
Dalam kunjungannya, Bey menyampaikan komitmennya untuk memastikan kebutuhan dasar para korban bencana terpenuhi, serta memberikan kepastian terkait langkah-langkah penanganan bencana yang sedang berlangsung.
Bey mengungkapkan, saat ini terdapat 215 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 712 jiwa yang terisolasi akibat bencana. Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ia mengaku akan segera melaporkan kondisi ini kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, sebelum langkah lebih lanjut, penilaian oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) diperlukan untuk memastikan keamanan wilayah tersebut.
“Bila hasil asesmen menunjukkan bahwa kondisi di sini sudah tidak aman lagi, relokasi harus segera dilakukan. Kami akan pastikan ini agar warga bisa tinggal di tempat yang lebih aman,” ujar Bey Machmudin saat ditemui di lokasi bencana.
Kendati hanya ada empat rumah yang rusak parah, yakni ambruk dan amblas, kondisi ini sudah cukup untuk membuat banyak warga merasa tidak aman.
“Kami sudah bertemu dengan warga, dan mereka mengungkapkan kekhawatiran meski hanya sedikit rumah yang rusak. Mereka meminta kejelasan kapan bisa kembali tinggal di tempat yang aman,” tambahnya.
Sebelumnya, Bey juga mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan ke Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kecamatan Cikembar, untuk menemui warga yang terdampak.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres Gibran menekankan pentingnya segera melakukan relokasi bagi warga yang rumahnya terdampak bencana.
Selain itu, Bey juga mengungkapkan pesan dari Wapres Gibran terkait pentingnya kembali bersekolah bagi anak-anak di kawasan terdampak.
“Wapres meminta agar anak-anak segera bisa bersekolah lagi, agar mereka tidak terus-terusan dalam rasa cemas dan ketakutan,” kata Bey.
Sementara itu, terkait pasokan logistik, Bey memastikan bahwa dapur umum sudah beroperasi dengan baik meski ada sedikit kendala dalam waktu penyajian makanan.
“Makanan untuk lebih dari 700 orang telah disiapkan, meskipun ada sedikit keterlambatan, namun kami akan segera memperbaiki jadwal penyajiannya, karena itu penting untuk memastikan makanan disiapkan tepat waktu untuk para pengungsi,” tegasnya.
Dengan kondisi yang masih menantikan kepastian relokasi, warga berharap penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus memantau situasi dan memastikan semua kebutuhan logistik dan tempat tinggal yang aman segera dipenuhi. (sp/pr)