Suarapena.com, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut ada kemajuan signifikan dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan yang disampaikan di Gedung Putih pada Kamis (9/1/2025), Biden mengatakan, “Kami membuat beberapa kemajuan nyata,” seraya menambahkan bahwa dia baru saja berbicara dengan Presiden Lebanon yang baru, Joseph Aoun, yang menurutnya adalah seorang pemimpin luar biasa.
Biden juga menekankan bahwa perundingan pertukaran tahanan menjadi salah satu fokus utama dalam upaya mencapai perdamaian.
“Saya masih berharap kami dapat melakukan pertukaran tahanan. Hamas adalah pihak yang saat ini menghalangi proses ini, tetapi saya pikir kami mungkin bisa mencapainya,” kata Biden.
Saat ini, Israel menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara Hamas dilaporkan menahan sekitar 100 warga Israel di Gaza.
Kelompok Palestina tersebut juga mengklaim bahwa banyak tahanan yang tewas akibat serangan udara Israel yang tidak terkendali.
Perang yang terus berlanjut di Gaza telah menyebabkan hampir 46.000 korban jiwa, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.
Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang mendesak gencatan senjata segera, kekerasan terus berlanjut.
Di tengah situasi ini, Mahkamah Pidana Internasional pada November lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant terkait kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di wilayah tersebut. (sp/at)