Suarapena.com, BEKASI – Warga penghuni apartemen mengaku resah dengan aktivitas remaja yang sering berseliweran di lingkungan apartemen Mutiara yang teletak di Jl. Ahmad Yani, Kota Bekasi.
Para remaja yang berseliweran tersebut diindikasi menyewa kamar perjam bahkan harian bersama pasangannya.
“Banyak, saya sebagai warga dan penghuni tetap Apartemen Mutiara merasa risih dengan itu. Kita ingin tegur tapi takut salah,” aku seorang warga yang enggan disebut namanya, Jumat (6/1/2023).
Warga menceritakan, jika malam Sabtu dan Minggu banyak dari pasangan remaja yang mengantre di lobi. Ia menduga para remaja itu hendak menyewa kamar dari para agen yang ada di apartemen ini.
“Saya tidak menuduh pasangan itu mau berbuat mesum di Apartemen. Mungkin ada juga yang tidak. Tetapi ya 70 persen pasangan remaja berbuat asusila disini.
Apalagi kita dengar tadi malam anak dari Ketua Ormas GRIB diduga dilecehkan oleh salah satu pengunjung. Ini sudah diluar batas dan jauh dari Visi Kota Bekasi Cerdas, Sehat, Maju, Sejahtera dan Ihsan,” ujarnya.
Dia mengaku sudah melapor kepada pihak manajemen, namun laporan tersebut tak diindahkan oleh pihak manajemen. Lantaran itu, ia merasa kecewa dengan pihak manajemen sekarang ini yang dinilai membiarkan bisnis kotor tersebut.
“Belum ada tanggapan positif dari pihak manajemen. Yang pasti kita merasa tidak nyaman. Apalagi sering di razia sama pihak Satpol PP. Tapi kenapa aktivitas diduga prostitusi itu malah tetap ada dan semakin transparan.
Artinya kan kalau gitu pihak manajemen seolah-olah seperti membolehkan aktivitas seperti itu disini,” tuturnya.
Dirinya berharap agar Pemerintah dan Dinas terkait segera mengambil langkah tegas untuk menegur pihak manajemen. Selain itu, segera menertibkan aktivitas remaja yang semakin hari semakin vulgar.
“Pemerintah juga harus melarang sewa-menyewa kamar di Apartemen baik harian maupun jam-jaman. Kita ingin Pemerintah tertibkan aktivitas terselubung di Apartemen Mutiara.
Apalagi, belum lama ini ada kejadian kriminal (penusukkan) yang awalnya terjadi di Apartemen Mutiara. Kalau dibiarkan seperti ini, masa depan generasi penerus akan hancur,” cetusnya. (Bo/Sp)