Suarapena.com, JAKARTA – Ketua Komisi II DPR RI, M. Rifqinizamy Karsayuda, mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi penghitungan suara dalam Pilkada Serentak 2024 yang berlangsung di 545 daerah di Indonesia.
Pemilihan yang melibatkan tingkat gubernur, wali kota, dan bupati ini sudah dimulai pada 27 November 2024, dan saat ini tengah memasuki tahap penghitungan suara berjenjang yang dilakukan secara manual oleh masing-masing Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat.
Rifqi menekankan pentingnya pengawasan kolektif pada setiap tahapan, mulai dari tempat pemungutan suara (TPS), kecamatan, hingga kabupaten/kota dan provinsi.
Menurutnya, proses penghitungan suara di dua titik awal, yaitu TPS dan kecamatan, sangat rentan terhadap manipulasi dan kecurangan.
“Saya meminta masyarakat untuk mengawasi dengan seksama TPS dan kecamatan, karena di dua titik ini, manipulasi penghitungan bisa terjadi dengan mudah,” ungkap Rifqi di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Legislator yang mewakili Kalimantan Selatan I ini menambahkan bahwa rekapitulasi suara dilakukan secara berjenjang mulai dari TPS, kecamatan (PPK), kabupaten/kota, hingga provinsi.
Meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Komisi II DPR telah menyepakati penggunaan aplikasi Sirekap Mobile untuk memantau hasil penghitungan suara, Rifqi menegaskan bahwa acuan utama tetaplah penghitungan suara secara manual.
“Jika ada masalah dengan aplikasi Sirekap atau informasi yang salah, jangan khawatir. Sirekap bukan yang utama, karena yang lebih penting adalah penghitungan manual berjenjang,” jelasnya.
Selain itu, Rifqi juga mengingatkan agar masyarakat menolak segala bentuk politik uang yang bisa merusak kualitas demokrasi.
“Jika rakyat menolak menjadi korban politik uang, maka politik uang itu sendiri tidak akan ada,” tegasnya.
Menurutnya, kualitas Pilkada Serentak 2024 sangat bergantung pada partisipasi aktif rakyat dalam mengawasi jalannya proses demokrasi.
Rifqi berharap agar pemilihan kali ini tidak hanya menghasilkan pemimpin yang berkualitas, tetapi juga memperkuat integritas dan keberadaban demokrasi di Indonesia.
“Mari kita bersama-sama menjaga kualitas demokrasi kita. Pilkada kali ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tapi juga memastikan demokrasi kita berjalan dengan baik,” pungkasnya. (r5/rnm/rdn)







