Suarapena.com, BEKASI – Organisasi kemasyarakatan (ormas) Laskar BKMB (Badan Komunikasi Masyarakat Bekasi), yang dikenal dengan nuansa citra primordialnya, secara resmi menyatakan dukungan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Heri Koswara dan Sholihin, dalam acara deklarasi di Islamic Center Kota Bekasi pada Jumat (25/10/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus calon Gubernur Jawa Barat, Ustadz Ahmad Syaikhu, Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 1 Heri Koswara, serta tokoh-tokoh berpengaruh lainnya seperti Haji Zaini, KH Madinah, dan Nofel Saleh Hilabi.
Dalam keteranganya, Heri Koswara mengungkapkan rasa syukur atas dukungan dari Laskar BKMB.
“Alhamdulillah, saya bersyukur ini hari yang penuh berkah. Laskar BKMB yang sudah melegenda di Kota Bekasi, dengan semangat membangun yang tinggi, hari ini mendeklarasikan dukungan untuk kami, paslon nomor satu Heri-Sholihin,” ujar Heri kepada awak media Jumat (25/10/2024).
Lebih lanjut, Bang Heri sapaan akrabnya menyebut dukungan ini sebagai boster 1000 CC, yang diyakini akan membawa energi positif untuk meraih kemenangan.
“Insyaallah, mudah-mudahan apa yang mereka inginkan sama seperti yang tercantum dalam 17 komitmen janji politik kami. Antara lain, menjaga dan memelihara budaya lokal serta mengoptimalkan potensi anak-anak Bekasi,” tambahnya.
Dirinya juga menyoroti pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah derasnya pengaruh media sosial dan akulturasi budaya.
“Dengan berkembangnya media sosial dan budaya asing yang tidak bisa kita cegah, ke depan harus ada pemimpin yang berkomitmen menjaga keaslian budaya lokal Kota Bekasi. Itu ada dalam visi misi kami,” jelasnya.
Ia menilai Laskar BKMB sebagai organisasi yang solid dan terstruktur.
“Mereka bekerja seperti semut, terstruktur dan rapi sejak lama. Saya yakin deklarasi ini akan menambah kuota suara signifikan untuk paslon nomor satu pada Pilkada 27 November nanti,” tuturnya.
Selain itu, Bang Heri berjanji jika kelak terpilih akan berkomitmen menyediakan fasilitas seni dan budaya yang lebih optimal bagi masyarakat Bekasi.
“Saat ini sudah ada gedung kesenian, tapi fungsinya tidak berjalan dengan maksimal. Ke depan, kita akan cari posisi yang strategis agar budaya lokal tetap hidup dan beradaptasi harmonis dengan budaya baru yang datang ke Kota Bekasi.” Tandasnya. (sng)