Scroll untuk baca artikel
Kuliner

Lengkong Street Food, Destinasi Kuliner Favorit di Kota Bandung

×

Lengkong Street Food, Destinasi Kuliner Favorit di Kota Bandung

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, BANDUNG – Sejak tahun 2020, Jalan Lengkong di Kota Bandung semakin menggeliat dengan kehadiran sejumlah tempat makan atau kuliner yang dikenal sebagai Lengkong Street Food.

Lokasi ini telah menjadi destinasi populer untuk menghabiskan malam di kota ini.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Pada awalnya, Lengkong Street Food hanya didirikan oleh 1 hingga 2 penjual kecil yang pindah dari Jalan Dipatiukur. Seiring berjalannya waktu, area ini berkembang pesat dan menjadi favorit warga Bandung sejak tahun 2020.

Berita Terkait:  Seblak Maboy, Jajanan Pedas Khas Bandung yang Bikin Ketagihan!

Menurut Uje, seorang tukang parkir di sekitar Lengkong Street Food, suasana di tempat ini berbeda sejak kehadiran Lengkong Street Food.

“Awalnya, Jalan Lengkong ini dari siang sampai malam belum banyak pedagangnya. Sekarang semenjak jadi Street Food jadi ramai banget (seperti jadi favorit),” sebut Uje, Jumat (5/7/2024).

Berita Terkait:  Roti Kembang Bandung, Kudapan Lezat yang Kini Jadi Primadona

Dengan peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan, Lengkong Street Food bukan hanya tempat untuk menikmati kuliner lezat, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga sekitar.

Tempat ini telah menjadi tempat berkumpul yang populer bagi berbagai kalangan, dari keluarga hingga para wisatawan luar kota.

Fenomena ini juga berdampak positif pada ekonomi lokal. Banyak penjual makanan dan minuman yang sebelumnya berdagang di tempat lain kini berbondong-bondong bergabung di Lengkong Street Food, menciptakan persaingan sehat yang mendorong inovasi dan kualitas produk.

Berita Terkait:  Dumuk Bareto, Menikmati Kuliner Tradisional dan Suasana Pedesaan di Tengah Kota Bandung

Keberhasilan Lengkong Street Food bukan hanya menjadi contoh bagi pengembangan pariwisata kuliner di Bandung, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi kreatif di daerah sekitarnya.

Tempat ini beroperasi dari pukul 18.00 hingga 23.00 WIB, menarik tidak hanya warga Bandung, tetapi juga para wisatawan. (sp/lusi/friska)