Scroll untuk baca artikel
Kultural

Pemerintah Jangan Abaikan Wayang, Warisan Budaya Dunia yang Terancam Punah

×

Pemerintah Jangan Abaikan Wayang, Warisan Budaya Dunia yang Terancam Punah

Sebarkan artikel ini

Suarapena.com, JAKARTA – Wayang adalah salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. UNESCO telah mengakui wayang sebagai a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2003. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 30 pada tahun 2018.

Namun, apakah upaya pelestarian wayang sudah cukup? Apakah pemerintah sudah memiliki visi dan misi yang jelas untuk mengembangkan wayang? Apakah masyarakat masih menghargai dan menikmati wayang sebagai seni tradisional yang kaya akan nilai-nilai luhur?

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Sayangnya, jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut belum memuaskan. Wayang saat ini mengalami krisis eksistensi. Pada masa Orde Baru, wayang sering dipentaskan di berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari Istana hingga Desa. Pada masa kini, wayang seakan ditinggalkan begitu saja. Wayang menjadi jarang dipentaskan.

Tidak hanya itu, perkembangan zaman juga membawa dampak negatif bagi wayang. Budaya dan peradaban yang berubah membuat wayang kurang diminati oleh generasi muda. Wayang dianggap sebagai kesenian kuno yang tidak relevan dengan kehidupan modern.

Berita Terkait:  300 Dalang Berterima Kasih kepada Ganjar Pranowo Lewat Wayang Kulit

Akibatnya, beberapa jenis wayang terancam punah. Wayang Krucil, wayang suket, wayang klitik, wayang gedog, wayang beber, dan lain-lain, sudah sulit ditemukan. Padahal, di Indonesia terdapat lebih dari 100 varian wayang dengan berbagai alternatifnya yang tersebar di berbagai daerah.

Hal ini tentu sangat disayangkan. Wayang adalah bagian dari identitas bangsa Indonesia. Wayang adalah cerminan dari sejarah, filsafat, dan kearifan lokal Indonesia. Wayang adalah media pendidikan, hiburan, dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia.

Untuk itu, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan wayang. Pemerintah harus memberikan dukungan berupa kebijakan, anggaran, dan fasilitas untuk pengembangan wayang. Masyarakat harus meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap wayang. Organisasi seni pewayangan, seperti SENAWANGI, PEPADI, APA, UNIMA, PEWANGI, dan ASIA WANGI, harus berkolaborasi dan bersinergi untuk menjaga wayang tetap hidup.

Berita Terkait:  Gedung Seni Budaya Kota Tangerang Wujud Perhatian Pelestarian Seni dan Budaya

Salah satu upaya yang dilakukan oleh SENAWANGI adalah menggelar acara peringatan Hari Wayang Nasional Ke-V dan Living ICH Forum Ke-III pada tanggal 7-9 November 2023 di Gedung Pewayangan Kautaman Jakarta Timur. Acara ini menampilkan berbagai jenis wayang, termasuk wayang Krucil dari Kabupaten Blora Jawa Tengah, yang hampir punah. Wayang Krucil dipentaskan oleh Ki Pasiran Blora dengan lakon “Damar Wulan Ngadek Ratu ing Majapahit”.

Ketua Umum SENAWANGI, Marsekal Madya TNI (Purn) FH. Bambang Sulistyo, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengenalkan wayang kepada masyarakat dan generasi muda. Ia juga mengajak PEPADI untuk turun ke daerah-daerah yang memiliki kantong-kantong kesenian wayang.

“Ini tugas PEPADI juga. Jadi nanti kita sama-sama turun ke daerah untuk menjalankan fungsi strategis dalam pelestarian kebudayaan. Hal ini bertujuan untuk lebih mengenalkan kesenian wayang kepada masyarakat dan generasi muda,” ujar Bambang.

Berita Terkait:  Bulan Puasa, Srikandi Pesilat Wanita Bekasi Beraksi

Semoga acara ini dapat memberikan dampak positif bagi pelestarian wayang. Semoga wayang dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman. Semoga wayang dapat terus menjadi warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

Acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik dan bermanfaat, seperti seminar, talkshow, pergelaran wayang dan seni pertunjukan lainnya, serta pameran dan bazar.

Pengunjung dapat menyaksikan berbagai jenis wayang dari berbagai negara, baik secara langsung maupun daring. Ada wayang dari Myanmar, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Ada juga wayang dari Indonesia yang populer di dunia, seperti di Prancis, Inggris, Austria, Yunani, Jepang, Australia, Amerika, Bolivia, dan lain-lain.

Para pelaku dan penggemar wayang dari berbagai negara, banyak yang tergabung dalam organisasi pewayangan internasional, Union Internationale de la Marionnette (UNIMA). UNIMA memiliki anggota dari 90 negara, termasuk Indonesia. Mereka saling berkomunikasi dan bekerja sama untuk mengembangkan seni wayang. (sng)

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca