Suarapena.com, TANGERANG – Kota Tangerang memiliki target untuk bebas dari Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) mengadakan kegiatan Active Case Finding (ACF) TBC dan Skrining Kesehatan Terpadu pada Populasi Berisiko.
Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan kasus-kasus aktif TBC di wilayah yang memiliki populasi dengan risiko tinggi tertular penyakit tersebut.
Menurut Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan mulai dari tanggal 20 Oktober 2023 hingga 21 November 2023.
Sasaran dari kegiatan ini adalah penyapu jalanan, kenek dan supir truk pengangkut sampah, pemulung, pedagang pasar, warga pesantren, dan karyawan pabrik. Pada hari pertama, Puskesmas Jatiuwung melakukan skrining kesehatan kepada 212 penyapu jalanan di UPT Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wilayah Barat Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung.
“Kami melakukan skrining menggunakan mobile rontgen, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh dokter/dokter spesialis paru, dan terakhir dengan pemeriksaan dahak. Kami berharap dengan skrining populasi berisiko ini, kami dapat menemukan kasus dan terduga TBC sebanyak-banyaknya sehingga dapat memutus rantai penularan TBC.”
“Selain itu, kami juga melakukan skrining kesehatan lainnya seperti penyakit tidak menular dan HIV. Jika ada yang positif, kami akan segera menangani mereka. Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program ini dan tidak perlu takut untuk memeriksa kesehatannya,” jelas dr. Dini, Senin (23/10/2023).
Kegiatan ACF terpadu ini juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Ketenagakerjaan, Kementrian Agama, Perumda Pasar Kota Tangerang, Koalisi Organisasi Profesi untuk TBC (KOPI TBC) Kota Tangerang, Puskesmas se-Kota Tangerang, dan PT. Telkomedika. (dsw)